Rizal Ramli: Pemerintah Janjikan Angin Surga, Mohon Maaf Tahun Ini Krisis Indonesia Lebih Serius

Jumat, 15 Januari 2021 – 13:39 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli. Foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli menilai pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 - 5,5 persen yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani tahun ini hanya angin surga semata.

Indonesia diperkirakan akan kembali mengalami krisis seperti tahun sebelumnya karena Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Selamat Jalan Syekh Ali Jaber, Kondisi Rizieq Mengkhawatirkan, Vaksin Covid-19

"Memang pemerintah menjanjikan angin surga tetapi enggak akan kembali ke 5,5 persen. Mohon maaf janji surga itu tidak ada basisnya." katanya dalam kanal YouTube Bravos Radio Indonesia.  

Hal ini karena pertumbuhan ekonomi selama pemerintahan Jokowi hanya berputar-putar di sekitar 5 persen. Itu pun dicapai sebelum diterpa pagebluk Covid-19.

BACA JUGA: Rizal Ramli Beri Rapor Merah untuk Capaian Ekonomi Indonesia, Sentil Sri Mulyani

"Wong sebelum Covid saja tumbuhnya hanya 5,1 persen. Ini covid masih banyak kok bisa tumbuh 5,5 persen," katanya.

Menteri Keuangan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan berjuluk Rajawali Ngepret ini bahkan memprediksi ekonomi Indonesia di tahun ini bakal krisis. Kondisinya lebih serius dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Pembangunan Grha Megawati Telan Anggaran Puluhan Miliar Rupiah, Sri Mulyani: Ini Bentuk Cinta Kami

"Nah kali ini untuk tahun 2021 kami katakan mohon maaf ekonomi Indonesia akan mengalami krisis yang lebih serius dibanding tahun lalu," ujarnya.

Hal ini salah satunya juga akibat daya beli masyarakat yang belum pulih. Di sisi lain, likuiditas masyarakat tersedot karena utang pemerintah terlalu banyak.

Kedua, lanjutnya, daya beli rakyat biasa betul-betul ancur, karena tidak ada pekerjaan, gara-gara covid dan sebagainya. 

"Namun, yang paling penting adalah likuiditas yang ada di masyarakat disedot karena pemerintah ngutang terlalu banyak sehingga primary balance nya negatif selama enam tahun dan makin besar," tuturnya.

"Artinya apa? harus membayar bunga saja harus meminjam dan makin lama makin berat," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi mulai positif pada 2021. Bahkan, hampir setiap bulan pertumbuhan ekonomi diperkirakan positif. 

Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi Indonesia pada Maret-Juni 2021 tumbuh sekitar 4,5 persen-5,5 persen. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5 persen pada September-Oktober 2021 dan kondisi ini bertahan hingga akhir tahun. (esy/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler