jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan pemimpin-pemimpin hebat biasanya dikeliling penasihat-penasihat pintar.
Dia menyebut pemimpin-pemimpin itu seperti mantan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, Presiden Pertama RI Soekarno, dan Presiden Kedua RI Soeharto.
BACA JUGA: Rizal Ramli Bicara soal Agitasi dan Propaganda Murahan
"Pemimpin2 Hebat biasanya dikelilingi penasehat2 pintar &hebat. John F. Kennedy, Bung Karno, Soeharto dsb," twit Rizal di akun Twitter @RamliRizal dilihat Jumat (10/7).
Dia menjelaskan bahwa John F Kennedy waktu kuliah biasa-biasa saja, tetapi advisor-advisor-nya top.
BACA JUGA: Rizal Ramli Singgung Gaya Pemimpin Merakyat, KKN Makin Subur
Namun, kata Rizal, ada pula pemimpin yang merasa hebat padahal malas membaca.
"Ada pimpinan yg merasa ‘hebat’, padahal males baca, advisor2 hanya hadiah pernah bantu. Ya jadinya gagap, apalagi krisis," kata Rizal tanpa menyebut nama.
BACA JUGA: Bagi yang Belum Tahu Modus Maria Pauline Bobol BNI Rp 1,7 Triliun, Silakan Baca
Ia menambahkan mantan Presiden AS Richard Nixon jago politik dan masalah dalam negeri Amerika, tetapi buta politik luar negeri.
Menurutnya, Nixon sampai mengemis tiga kali meminta Henry Kissinger untuk bergabung.
"Ternyata legacy Nixon terbesar, selain WaterGate, adalah politik luar negeri, termasuk ketemu Mao dan mendorong Cina buka diri..," twit mantan menteri di era Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid dan periode pertama kepemimpinan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo itu.
Ia menambahkah bahwa Soeharto, seorang jenderal teruji tetapi tahu diri lemah di bidang ekonomi dan sosial.
Lantas Soeharto memilih Prof Widjojo Nitisastro dan kawan-kawan untuk membantu dalam bidang ekonomi.
Kemudian, Prof Selo Soemarjan dan Prof Koentjoroningrat untuk memberi nasihat di bidang sosiologi dan antropologi.
Lalu Rizal menyatakan ada pemimpin yang tidak suka membaca dan dikelilingi penasihat ABS.
"Ada yg ndak doyan baca, dikitari ABS & KKN, ya gagap, ambyar," ungkap Rizal tanpa menyebut nama lagi.
Dia mengatakan lagi, pemimpin-pemimpin pergerakan Indonesia seperti Tjokroaminoto, Soekarno, Mohamad Hatta, Natsir, Ali Sostro, Syahrir, dan kawan-kawan rajin membaca, belajar pengalaman dari seluruh dunia.
Menurut dia, Agus Salim dan banyak lain bahkan otodidak. Karakter mereka kuat karena ditempa perjuangan yang panjang dan sense of mission yang kuat.
Ramli menjelaskan ketika dipenjara di Banceui, Soekarno menulis surat kepada Gubernur Jendral Belanda supaya dipindahkan ke penjara Sukamiskin, penjara khusus untuk Belanda hanya karena di situ banyak buku dan perpustakaan.
"BK, insinyur yg banyak baca. Ketika dibuang ke Ende, Flores, makin banyak yg dibaca," kata mantan anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy