jpnn.com - jpnn.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus berupaya mengembangkan core bisnis farmasi dan alat kesehatan.
Hal itu tidak terlepas dari upaya RNI untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alkes dalam negeri, sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016.
BACA JUGA: RNI Terbitkan Surat Utang Jangka Menengah Rp 865 Miliar
“Sebagai BUMN kami berharap mampu berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas farmasi dan alkes nasional yang saat ini masih dikuasai produk import,” ujar Direktur Keuangan PT RNI Yana Aditya.
Sayangnya, kondisi industri alkes dalam negeri belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 94 persen pasar alkes dalam negeri masih dikuasai produk import.
Padahal berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2015, nilai pasar industri alkes nasional mencapai Rp 12 triliun, namun tidak diimbangi produktivitas alkes nasional.
"Di mana hanya terdapat 6 persen izin edar alkes dalam negeri, selebihnya 94 persen dikuasai alkes import," tutur dia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy