Road to HKAN 2020, KLHK Kampanyekan Budaya Konservasi

Senin, 10 Agustus 2020 – 17:52 WIB
Wakil Menteri LHK Alue Dohong saat aksi bersih. Foto: dari KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Aksi Bersih Kawasan Konservasi dan Penanaman Pohon di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, Senin (10/8).

Kegiatan ini digelar dalam rangka membudayakan sekaligus mengajak peran serta aktif masyarakat untuk peduli pada konservasi alam.

BACA JUGA: KLHK Cari Solusi soal Pembukaan Lahan Berdasarkan Kearifan Lokal

Aksi yang juga merupakan bagian dari Road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) ini diikuti oleh 226 orang dengan mengikuti protokol kesehatan.

Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di kawasan konservasi di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: KLHK Dorong Konfigurasi Bisnis Baru Melalui Multiusaha Kehutanan

Wakil Menteri LHK Alue Dohong yang memimpin kegiatan ini mengatakan, konservasi bisa menjadi bagian dari sikap hidup sehari-hari masyarakat agar menjelma menjadi budaya bangsa.

"Jadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup kita sehari-hari agar selanjutnya berkembang menjadi budaya bangsa yang bisa diwariskan kepada generasi-generasi penerus,” ujar Alue Dohong.

BACA JUGA: Alue Dohong Tokoh Dayak Pertama Masuk Kabinet

Alue menambahkan, penyelenggaraan aksi bersih dan penanaman pohon di TWA Angke Kapuk dengan vegetasi hutan mangrove juga untuk mengkampanyekan kepada masyarakat terkait pentingnya keberadaan hutan mangrove untuk melindungi kehidupan manusia.

Dia menyebut, Indonesia memiliki 3,3 juta hektare hutan mangrove dan merupakan yang terbesar di wilayah tropis.

Mangrove juga disebut memiliki berbagai macam fungsi salah satunya barier penghambat tsunami.

Daerah yang mangrovenya bagus ternyata mengalami kerusakan yang minimal jika ada tsunami.

Selanjutnya pohon mangrove juga berfungsi untuk squestrasi karbon/penyimpan karbon.

"Simpanan karbon terbesar itu ada di tanah mangrove, lebih besar empat kali lipat dari terestrial/daratan," ujarnya.

Sementara itu Dirjen KSDAE Wiratno menyampaikan bahwa aksi bersih sampah ini merupakan rangkaian kegiatan Road to HKAN 2020 yang dilaksanakan tepat tanggal 10 Agustus yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009 sebagai Hari Konservasi Alam Nasional.

Pelaksanaan HKAN 2020 menjadi momentum perayaan nasional yang sangat bersejarah karena dilaksanakan di tengah-tengah mewabahnya virus corona yang menjadi global pandemi seluruh negara di dunia.

"Pandemi COVID-19 tidak hanya mengakibatkan krisis di bidang kesehatan, tetapi juga berdampak pada seluruh aspek terutama di bidang ekonomi termasuk sektor pariwisata alam," sebutnya.

Oleh karena itu, Wiratno menyatakan jika upaya reaktivasi kawasan konservasi menjadi salah satu bentuk pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19, tetapi dengan pengaturan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Reaktivasi diharapkan bisa mendukung kegiatan pariwisata alam dengan mengusung konsep forest for healing yang berakar kuat dari sikap hidup dan budaya living with nature yang tidak mengedepankan jumlah kunjungan, tetapi justru quality tourism,” tandas dia. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler