Rob Brandt Sebut Silat Berkembang Pesat di Eropa

Senin, 08 Juli 2024 – 00:12 WIB
Ketua dari Persekutuan Silat Melayu Netherlands (PSMN) Rob Brandt. Foto: Humas PSMN

jpnn.com, JAKARTA - Silat sebagai satu di antara banyaknya kekayaan budaya di tanah air, ternyata terus mengalami perkembangan dan kemajuan di luar negeri, khususnya negara-negara Eropa.

Ketua dari Persekutuan Silat Melayu Netherlands (PSMN) Rob Brandt mengatakan kabar baik tersebut muncul karena antusias masyarakat Eropa yang memang tertarik dengan silat.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif AO PNM, dari Arena Silat ke Nasabah Mekaar

Rob Brandt menerangkan dirinya dan banyak rekannya terus mengembangkan silat dengan tujuan mulia agar silat terus maju karena memang istimewa.

“Kami mempunyai beberapa tujuan yang kami laksanakan. Saya ingin ilmu dan keahlian silat tradisional bisa dijalankan dengan baik serta terpelihara,” ujar Rob Brandt kepada wartawan di Jakarta, Minggu (7/7).

BACA JUGA: Bejat! Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya Saat Latihan

"Agar silat tradisional ini terpelihara dengan baik, maka harus, dilaksanakan dalam suatu tindakan nyata untuk adanya tingkatan sehingga lahirlah level guru muda dan pelatih," tutur Rob Brandt.

Peraih penghargaan-penghargaan dalam dunia persilatan ini menjelaskan betapa pentingnya silat.

“Yang penting adalah bagaimana agar orang-orang di Eropa ini juga harus mengetahui bahwa silat bukanlah hanya tentang pukulan dan tendangan saja, tetapi silat adalah suatu seni dan beladiri yang merupakan bagian dari keluhuran budaya dan keagamaan. Ini akan saya teruskan ke generasi yang akan datang," paparnya.

Lebih lanjut, Rob Brandt menyampaikan bahwa dalam perjalanan Silat Melayu Netherlands yang terus dikembangkannya, memang ada muncul suatu persoalan.

“Sayangnya itu banyak perguruan-perguruan silat di Belanda dan Eropa, mereka itu koneksi dengan Perguruan silat di Indonesia, Brunei dan Malaysia itu memang kurang. Dan inilah agar bagaimana kita perlu hubungan baik yang terus terpelihara. Butuh informasi yang berkelanjutan," ujar Rob.

Dia menjelaskan tujuan meningkatkan Persekutuan Silat Melayu Netherlands agar tetap mendapat pengakuan. 

“Oleh karena itu, untuk mencapai ini harus kita pahami, bahwa pemain-pemain silat harus tahu apa arti silat dan sejarah dari silat. Sejarah silat dari Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura," ujar Rob Brandt.

Menurut Rob, pengetahuan secara pasti segala informasi dan latar belakang silat, bagaimana adat dan adab dari negeri asli itu, haruslah berjalan sebagaimana mestinya.

"Region nusantara itu sangat penting bagi kita, untuk bagaimana betul-betul terpelihara. Selain itu kita ada beberapa MoU (Memorandum of Understanding), dengan beberapa Universitas dan Organisasi Masyarakat (Ormas)," lengkapnya.

Dia menerangkan bahwa baru-baru ini ia memulai pelatihan pelatih atau guru level atau tingkatan 3, 4 dan 5 sesuai Kualitas Struktur Sport (KSS) dan NOC, NSF atau Netherlands Olympisch Comittee, Netherlands Sport Federatie.

"Jadi, melalui kepentingan sosial, memulai proyek-proyek yang bekerjasama dengan kawasan nusantara. Setiap tahun, kami menyelenggarakan acara silat internasional untuk mempromosikan budaya dan olahraga," ucapnya.

Detail kecil lainnya, kata Rob di dalam PSMN yang berdiri sejak tahun 2012 ini di dalam tempat latihan terdapat museum kecil yang berisi berbagai macam senjata dari daerah nusantara yaitu Keris, Rencong, Kujang, Tombak, Badik, Tumbuk Lada dll. Disini kita akan mempelajari macam-macam senjata di Pamor dan Sapir serta daerah asalnya.

"Edukasi untuk memahami anatomi senjata sehingga seseorang juga dapat belajar menggunakannya dengan lebih baik. Di PSMN kami hanya memiliki sekolah anggota yang bersumber di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kami juga mendalami musik Gendang dan mencari kemitraan dengan grup-grup dari Indonesia dan Malaysia.

Rob berharap Persilat dan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dapat bekerja sama dengan baik.

Dia juga berharap pesilat dan IPSI bekerja sama agar silat ini tidak hanya diketahui sebagai suatu seni dan beladiri serta pertandingan, namun juga merupakan budaya masyarakat nusantara.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler