Robert Alberts: Kompetisi Tanpa Degradasi Menghilangkan Integritas dan Sikap Sportif

Selasa, 11 Mei 2021 – 23:22 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menegaskan tidak setuju terkait kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 tanpa degradasi.

Ia menyebut pertandingan yang bersifat kompetisi seperti Liga 1 dan Liga 2 harus ada degradasi sebagaimana lazimnya kompetisi di mana pun.

BACA JUGA: Sempat Kabur ke Bengkulu, DPO Penyiraman Air Keras Itu Kini Terduduk di Kursi Roda, Tuh Lihat

"Di liga manapun di dunia ini dan di situasi normal apa pun pasti mengikuti FIFA, begitu juga dengan PSSI yang berada di bawah FIFA, maka harus ada degradasi," kata Roberts dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

"Jika tidak, akan muncul sistem yang berbeda dan bisa menghilangkan integritas juga sikap sportif," tambah pelatih asal Belanda tersebut.

BACA JUGA: Kiper Persib Pilih Tak Mudik ke Kuningan Demi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

Robert mengutarakan pendapatnya terkait dengan usulan penghapusan sistem degradasi untuk Liga 1 dan Liga 2 tahun 2021, dari usulan sejumlah klub peserta yang akan ditentukan pada Kongres Tahunan PSSI.

Penghapusan degradasi itu dikaitkan dengan situasi pandemi COVID-19 yang hingga saat ini masih ada dan angka penyebarannya terus tumbuh di Indonesia.

BACA JUGA: 3 Pemuda Ini Tak Diberi Ampun, Ketiganya Ditembak di Kaki, Lihat Gayanya

Pelatih berusia 66 tahun itu akan memberikan dukungan penuh kepada manajemen Persib terkait penolakan atas usulan tersebut.

Lebih dari itu, Robert yang mengasuh skuad berjuluk Maung Bandung tersebut juga menanti kepastian terkait penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021.

"Saya mendukung penuh kebijakan manajemen Persib bahwa liga di mana pun itu harus ada yang namanya degradasi. Tetapi poin utamanya adalah hingga saat ini, kami pun masih belum tahu kepastian penyelenggaraan Liga dan bagaimana formatnya," jelasnya.

Belakangan ini, Liga 1 2021 tanpa degradasi banyak diperbincangkan, usai rapat Exco terpusat yang diselenggarakan pada hari Senin (3/5) lalu yang merencanakan perihal kompetisi tanpa adanya status degradasi tim papan bawah dalam klasemen.

Selain sistem degradasi yang dicanangkan untuk dihapuskan, sistem format Liga juga menjadi perdebatan, yakni sistem "bubble" yang masih menjadi pembahasan pihak petinggi sepak bola Indonesia.

Beberapa aturan tersebut memang masih bersifat sementara, sembari menunggu Kongres PSSI 2021 yang dijadwalkan pada 29 Mei yang akan memutuskan secara final.

Sementara itu, Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.

"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.

BACA JUGA: Enam Orang Tinggal Satu Atap, Ya Ampun, Semua Doyan Berbuat Dosa, Lihat

Yunus yang juga anggota Exco PSSI itu menyebutkan bahwa usulan untuk meniadakan degradasi, tetapi tetap memberlakukan promosi untuk tim Liga 2 tersebut diajukan oleh beberapa klub.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler