"Kaki saya masih bengkak. Pasti tidak akan maksimal jika dipaksakan. Tapi semua tergantung pelatih," terang Robert saat ditemui usai latihan rutin di Hall Basket Senayan Jakarta kemarin.
Robert dan Popo, sapaan karib Palopo memang sangat dibutuhkan untuk melapisi Kelly. Ketiadaan kedua pemain tersebut tentu membuat Kelly harus pontang-panting menyuplai bola pada rekan-rekannya. Hal itu sudah terjadi di seri kedua di Jakarta. Saat itu, PJ tampil loyo karena terus memforsir tenaga Kelly.
Terkait dengan peluang bermain Robert dan Palopo, pelatih PJ Nathaniel Canson mengaku masih fifty-fifty. Dia berada dalam posisi dilematis karena dua pemain itu belum fit 100 persen. Jika tak dimainkan, PJ dipastikan kekurangan pengatur serangan. Namun, andai dipaksakan, berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi.
"Mereka mungkin bisa dimainkan, tetapi dengan durasi yang sedikit. Season masih panjang. Kami harus mengantur strategi sebaik mungkin," tegas Coach Nath.
Pelatih asal Filipina tersebut juga tak berani memasang Dimas Aryo Dewanto maupun Erick Sebayang sebagai point guard murni.
Jika dipaksakan, kedua pemain tersebut bakal kehilangan kemampuan shootingnya. Selama ini, Dimas dan Erick memang banyak difungsikan untuk melakukan drive guna mengacak-acak defense lawan. "Tidak enak berada dalam posisi seperti ini. Namun, ini fakta yang ada di depan mata kami. Show must go on. Kami harus bermain cerdas," tandas Coach Nath. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika KONI Caplok KOI Indonesia Bisa Disanksi
Redaktur : Tim Redaksi