Seorang peneliti Australia meyakini, sepuluh tahun mendatang, robot berbentuk binatang peliharaan bisa menjadi barang umum dan mengubah cara kita berinteraksi dan berhubungan dengan hal-hal yang nyata.
Dr Jean-Loup Rault dari Universitas Melbourne mempelajari kesejahteraan binatang dan cara manusia dan binatang berinteraksi satu sama lain.
BACA JUGA: Pemerintah Adelaide kembali Bolehkan Konsumen Pesan Minuman sambil Berdiri di Luar Pub
Baru-baru ini, ia mengamati bagaimana teknologi telah mengubah cara kita berhubungan dengan binatang dan binatang peliharaan.
"Kita tahu sangat sedikit tentang binatang peliharaan robot, binatangvirtual online dan apa yang benar-benar mereka lakukan pada manusia," ungkap Dr Jean.
BACA JUGA: Es Laut di Antartika Meluas, Pengiriman Pasokan via Kapal Makin Sulit
Robot kucing telah digunakan untuk membantu mengurangi agitasi pada orang-orang dengan demensia.
Ia menerangkan, "Teknologi bergerak sangat cepat. Tamagotchi di awal 1990-an benar-benar sebuah prototipe dari binatang peliharaan robot, dan sekarang, Sony serta perusahaan besar lainnya telah mengembangkannya jadi apa yang disebut robot binatang."
BACA JUGA: Benda Diduga Bom Pipa Ditemukan di Halte Sekolah di Victoria
Sang ilmuwan mengatakan, manusia mampu melekat secara emosional kepada sejumlah objek.
"Ada bukti anekdotal dan beberapa studi yang menunjukkan bahwa manusia benar-benar mengembangkan ikatan, semacam ikatan emosional dengan robot-robot itu," utaranya.
Dr. Jean mengemukakan, "Mereka tahu itu bukan binatang peliharaan hidup, mereka tak menganggapnya sebagai binatang hidup tetapi mereka juga tak menganggapnya sebagai objek belaka.”
Ia mengatakan, robot binatang peliharaan bisa cocok dengan seseorang yang tinggal di kota atau wilayah yang padat penduduk, serta orang-orang dengan alergi dan yang tak mampu merawat binatang hidup.
Tapi ahli robotika, Profesor Maurice Pagnucco, dari Sekolah Ilmu Komputer dan Teknik di Universitas New South Wales, mengatakan, masih ada kesenjangan besar antara teknologi saat ini dengan "binatang peliharaan virtual".
"Saya tak berpikir kita berada di titik di mana Anda bisa memiliki binatang peliharaan yang bisa diandalkan. Mereka tak akan berada di tingkat yang sama seperti binatang peliharaan nyata, saat ini, pada dasarnya, mereka adalah mainan,” bantahnya.
Ia lantas menambahkan, "Tapi di mana kita akan berada di masa depan, kami tak benar-benar bisa mengatakannya."
Teknologi jadi bagian hidup sehari-hari
Dr Jean mengatakan, semakin populernya robot binatang peliharaan juga memicu pertanyaan tentang cara manusia berkembang secara sosial.
"Ini menimbulkan beberapa pertanyaan etis utama seperti yang ditimbulkan Facebook - Apakah berinteraksi dengan orang lain di dunia maya benar-benar membuat Anda sosial atau kurang sosial?", sebutnya.
Ia mengutarakan, robot binatang peliharaan juga bisa memiliki efek positif, dengan robot bayi anjing laut yang digunakan di Amerika Serikat untuk membantu orang-orang dengan penyakit Alzheimer’s.
"Mereka menemukan, jika Anda memberi penderita Alzheimer’s robot bayi anjing laut, mereka akan berinteraksi dengan benda itu dan memperoleh beberapa manfaat," jelasnya.
Dr Jean berujar, "Ini tak menggantikan apapun yang kita miliki, ini menciptakan sesuatu yang baru. Apakah ini akan mengubah cara kita berinteraksi dengan binatang sungguhan? Sebuah pertanyaan yang sulit untuk ditanyakan, tapi menarik."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Hutan Kota Canberra, Warga Bisa Memetik Buah-buahan Sendiri