jpnn.com, JAKARTA - Pegiat media sosial Muhammad Said Didu mengunggah sebuah video lewat media sosial Twitter.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN itu melalui video berdurasi 28 detik tersebut terkesan menyindir pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang sebelumnya mengumumkan penemuan soal kalung antivirus.
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Kementan soal Heboh Kalung Antivirus Corona
Said Didu dalam video itu terlihat sedang bersama mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung di sebuah lapangan di pekarangan rumah.
Mereka mengamati pisang satu tandan yang digantung pada ring basket. Keduanya lalu terlibat dialog.
BACA JUGA: Kalung Antivirus Belum Melalui Uji Klinis
"Setelah diteliti oleh Bung Rocky Gerung, sekarang kita ketemu pisang anti-Covid," ucap Said Didu.
Rocky kemudian menimpali ucapan tersebut.
BACA JUGA: Kalung Antivirus Corona: Jika Benar Bisa Jadi Temuan Besar, Bila Tidak Malah Berbuah Olokan
"Ini bisa langsung dikalungi. Ini kalungnya," ucap Gerung menunjuk ring basket, tempat pisang tersebut digantung.
Setelah tertawa lepas, Said Didu kemudian mengambil satu buah pisang. Ia lalu memakannya.
"Pisang anti-Covid, kita coba makan," katanya.
Rocky kembali menimpali, sembari mengucap kata-kata yang biasa dikemukakan pesulap. "Simsalabim," katanya.
Tak lama kemudian Said Didu berteriak lepas. "Amaaaannn," ucapnya sembari kembali tertawa.
Said yang dikenal kritis pada pemerintahan Joko Widodo ini menyertakan kicauan singkat dalam unggahannya.
"Pisang anti Corono hasil temuan Rocky Gerung," kicau @msaid_didu.
Kicauan tersebut ditanggapi mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
"Pantes dapat hadiah Nobel," kicau @RamliRizal.
Pakar ekonomi ini menyertakan sejumlah emoji tertawa dalam kicauannya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengatakan, kalung 'antivirus' Corona akan diproduksi massal Agustus 2020.
Ia mengklaim kalung buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan ini mampu mematikan COVID-19. (gir/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang