jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Roem Kono mengatakan, pihaknya tetap mendukung usaha pemerintah menyejahterakan rakyat.
Meski begitu, MKGR tak sungkan melayangkan kritikan jika pembangunan tak berpihak pada rakyat.
BACA JUGA: Novanto Dijerat KPK, Bang Chairuman Yakini Golkar Tetap Bijaksana
Dia menyampaikannya dalam halalbihalal keluarga besar MKGR yang mengangkat tema Merajut Kembali Semangat Gotong Royong yang Berjiwa Pancasila Sebagai Perekat Bangsa, Jumat (28/7).
Halalbihalal itu dihadiri beberapa tokoh penting. Di antaranya, politikus senior Golkar Irsyad Sudiro, Sekjen MKGR Adies Kadir, Aburizal Bakrie, Zainal Bintang, Cicip Sutardjo, Yahya Zaini, Abdullah Puteh, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, Ali Wongso, dan Meutia Hafiz.
BACA JUGA: Nurdin Halid Temui Aziz Syamsudin, Bahas Munaslub ya?
“Golkar dan MKGR akan selalu bersama rakyat dan terus berusaha menciptakan kesejahteraan rakyat. Jadi, saat ini belum waktunya bicara pilpres, nanti 2019,” kata Roem.
Menurut Roem, jika semua berpegang pada Pancasila, dinamika politik yang dilakukan seluruh elite politik dan tokoh bangsa pasti untuk kebersamaan, kesejahteraan, kedamaian, persatuan, dan kesatuan.
BACA JUGA: Mungkin Setya Novanto Lupa dengan Ini...
“Bukan untuk kepentingan politik golongan dan pribadi,” ujar wakil ketua Komisi IV DPR itu.
Dia menambahkan, saat ini, orang mudah mengaku Pancasilais, tetapi perilakunya tidak mencerminkan nilai-nlai luhur Pancasila.
‘Jadi, MKGR harus komitmen dan terus mempelopori jiwa dan semangat gotong royong berjiwa Pancasila demi kesejahteraan, persatuan, dan kesatuan bangsa,” tambahnya.
Roem Kono meminta kader Golkar di seluruh Indonesia tidak mencederai Pancasila sebagai ideologi negara.
“Ingat, Golkar dalam berpolitik selalu berpegang tegung kepada demokrasi Pancasila,” jelas Roem Kono.
Karena itu, dia meminta seluruh elemen bangsa harus tetap menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dalam berdemokrasi.
“Itulah pilar-pilar negara yang menjadi pegangan MKGR dan Golkar dalam berpolitik. Yaitu, politik kebangsaan. Bukan untuk kepentingan kelompok dan golongan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, itu semua kader harus mendukung dan selalu bersama pemerintah.
Namun, kalau ada kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, MKGR dan Golkar harus tetap kritis.
“Kalau sikap itu terus dilakukan, Golkar akan terus mendapat simpati rakyat. Sebaliknya, kalau Golkar membiarkan ketimpangan, Golkar akan ditinggalkan rakyat,” kata pria yang karib disapa Ical itu.
Di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berharap MKGR dan Golkar konsisten mengawal empat pilar kebangsaan itu.
“Jangan sampai membiarkan ormas anti-Pancasila dibiarkan tumbuh subur di negeri ini. Seperti HTI, jelas anti-Pancasila dan menjadi ancaman disintegrasi bangsa. Jadi, nggak usah demo, tapi tempuhlah jalur dengan judicial review ke Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sori, Pak Wakil Bupati Tak Betah di Golkar Lagi
Redaktur & Reporter : Ragil