jpnn.com, JAKARTA - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan merespons banyaknya pengunjung yang mengaku tidak mengetahui pendaftaran masuk dilakukan secara online atau sehari sebelumnya.
Kepala Pelayanan Informasi dan Kehumasan Ragunan Bambang Wahyudi menegaskan pihaknya tetap tidak menoleransi pengunjung yang tidak mendaftar secara online.
BACA JUGA: H+3 Lebaran, Ribuan Warga Memadati Taman Margasatwa Ragunan
"Tidak boleh masuk, ini harus menjadi satu pelajaran, kalau enggak tahu kenapa enggak cari tahu," kata Bambang di lokasi, Rabu.
Bambang merasa aneh bila pengunjung tidak mengetahui hal itu.
BACA JUGA: Tak Terima Kakaknya Ditikam, JAU Emosi, BNR Mati
Sebab, kata dia, pendaftaran masuk Ragunan sudah diterapkan sejak 2020 lalu.
"Aneh kalau enggak tahu, harus tahu. Karena sekarang sudah zamannya daring. Ragunan bukan pertama kali ini untuk menerapkaan tiket online. Ini sudah berjalan dari awal pandemi 2020 sampai 2022. Artinya sudah dua tahun berjalan," tegasnya.
Menurut Bambang, pendaftaran secara online bertujuan membatasi jumlah pengunjung.
Adapun kapasitas pengunjung Ragunan hanya 75 persen atau 45.000.
Tercatat, hingga pukul 12.00 WIB, total sebanyak 25.716 yang berkunjung ke Ragunan.
"Kalau masih ada alasan pengunjung tidak tahu atau tidak cari tahu, harus mencari tahu, karena hampir semua tempat wisata sudah menerapkan pendaftaran secara online," kata Bambang.
Seorang pengunjung, Rohit (51) tak diizinkan masuk lantaran tak mendaftar secara online.
Rohit yang datang dari Pandeglang, Banten itu mengaku tidak mendapatkan informasi perihal pendaftaran secara online.
"Enggak tahu sama sekali sebelumnya," kata Rohit yang datang ke Ragunan bersama dua anaknya. (cr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama