jpnn.com - AKHIR-akhir ini marak rokok elektrik yang dianggap sebagai alternatif baru rokok bernikotin tanpa disertai asap beracun. Meski selama ini rokok elektrik dikatakan sama berbahayanya dengan rokok biasa, namun sebuah studi mengklaim rokok jenis baru itu dapat membantu berhenti dari kebiasaan merokok sama efektifnya dengan koyo nikotin.
"Meski rokok elektrik ini semakin populer di banyak negara, tapi kita perlu melakukan percobaan dengan skala yang lebih besar dan jangka waktu lebih panjang untuk mengetahui apakah rokok elektrik ini bisa berpotensi sama efektifnya dengan alat bantu stop merokok lain yang lebih populer," kata Chris Bullen dari National Institute for Health Innovation, University of Auckland, Selandia Baru, seperti dilansir laman Huffingtonpost, Kamis (6/2).
BACA JUGA: Ini Alasan Mengapa Wanita Suka Ngobrol Setelah Bercinta
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet ini didasarkan pada pengamatan terhadap 657 perokok yang ingin berhenti. Selanjutnya, 292 orang diminta memakai rokok elektrik yang mengandung 16 mg nikotin selama 13 minggu. Sedangkan 292 orang lainnya diminta memakai koyo nikotin selama 13 minggu. Sisanya, 73 orang diminta menggunakan rokok elektrik plasebo yang tidak mengandung nikotin sama sekali.
Ternyata pada partisipan yang ditugasi mengonsumsi rokok elektrik biasa, 7,3 persen di antaranya telah berhenti merokok selama periode studi (13 minggu). Sedangkan dari kalangan partisipan yang diminta menggunakan koyo nikotin, 5,8 persen di antaranya berhenti merokok. Tapi hanya empat persen partisipan dengan rokok elektrik plasebo yang berhasil insyaf dari kebiasaan merokoknya.
BACA JUGA: Baru Irisan Bawang Bisa Memicu Migrain
Menurut para peneliti, perbedaan persentase itu sebenarnya tak begitu signifikan. Artinya, tingkat keberhasilan berhenti merokok pada kelompok pengguna rokok elektrik maupun koyo nikotin itu sama besarnya.
Yang tidak kalah menarik, di antara partisipan yang tidak sepenuhnya berhenti merokok, 57 persen di antaranya dilaporkan mengurangi konsumsi rokoknya hingga 50 persen. Padahal, pada partisipan yang memakai koyo nikotin hanya 41 persen yang mengurangi konsumsi rokoknya.
BACA JUGA: Ini Cara mudah menunda rasa lapar
Namun, partisipan yang diberi rokok elektrik, baik yang biasa maupun plasebo, memiliki kecenderungan untuk melanjutkan penggunaan rokok tersebut selepas studi. Hanya saja, jumlahnya cuma sepertiga dari jumlah partisipan. Padahal bila dibandingkan dengan pemakai koyo nikotin, hanya satu dari 10 partisipan yang tetap menggunakannya selepas studi.
Selain itu, pengguna rokok elektrik juga lebih cenderung merekomendasikan produk yang mereka gunakan ke orang lain ketimbang pemakai koyo nikotin.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara mudah menunda rasa lapar
Redaktur : Tim Redaksi