jpnn.com, PARIS - Roger Federer melewati rintangan di babak pertama grand slam tanah liat French Open atau Roland Garros 2021 setelah mengatasi perlawanan Denis Istomin 6-2, 6-4, 6-3, Senin (31/5) waktu Paris.
"Hari ini adalah penampilan yang bagus. Harapannya saya bisa melakukannya lagi menghadapi lawan yang berbeda pada hari Kamis atau kapan pun," kata bintang asal Swiss itu seperti dilansir Reuters.
BACA JUGA: Baru Hari Pertama Roland Garros Sudah Memakan Korban
Pemilik 20 gelar grand slam itu mendaratkan 95 persen dari servis pertamanya pada set pembuka, meskipun Istomin memberikan perlawanan, tetapi nyatanya gagal membungkam Federer yang secara solid memegang kendali sepanjang pertandingan.
Permainan petenis berusia 39 tahun itu mematahkan anggapan bahwa ia akan tersingkir pada babak pertama Roland Garros.
BACA JUGA: Petenis Putri Peringkat 2 Dunia Terancam Sanksi Berat, Penyebabnya Sepele
Federer belum pernah bermain di grand slam sejak Australian Open 2020 dan hanya bermain di lapangan tanah liat sebelum menghadapi Roland Garros.
Ia absen di turnamen tahun lalu karena cedera lutut dan tampil di Roland Garros untuk kedua kalinya sejak 2015.
BACA JUGA: Seperti Monster, Nadal Pukul Djokovic 3 Set Langsung di Final Roland Garros 2020
Federer disambut dengan hangat oleh penonton berjumlah kecil di lapangan Philippe Chatrier saat ia tampil selama 93 menit di babak pertama.
Federer akan dipaksa bermain lebih keras di babak kedua melawan petenis Kroasia Marin Cilic, yang meski berada di peringkat 47, tetapi dianggap menjadi rintangan berbahaya di pekan pertama.
Meski senang bisa kembali di Roland Garros, tetapi ia tak memungkiri bahwa ia juga bersemangat menantikan Grand Slam lapangan rumput Wimbledon di London.
"Bagi saya yang kembali setelah lebih dari satu tahun rehabilitasi, tentu mempertanyakan apakah saya bisa kembali bermain bagus. Saya harap Wimbledon akan menjadi tempat untuk membuktikannya, atau mungkin ada suatu kejutan di Paris. Lihat saja nanti," katanya.
Sementara itu, petenis putri Jepang Naomi Osaka membuat kabar mengejutkan saat dia mengumumkan pengunduran dirinya dari Roland Garros, sehubungan dengan penolakan kewajiban konferensi pers yang membuatnya depresi dalam tiga tahun terakhir.
"Ini bukan situasi yang pernah saya bayangkan. Hal terbaik bagi turnamen, peserta dan ketenangan saya adalah dengan mundur sehingga semua orang bisa kembali fokus pada tenis yang sedang berlangsung di Paris. Saya tidak ingin mengalihkan perhatian orang lain, dan ini dilakukan agar pesan saya bisa lebih jelas," tulis Osaka di Twitter.
Sebelumnya menjelang turnamen, Osaka mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri konferensi pers wajib bagi para petenis setelah pertandingan, yang beralasan pertanyaan wartawan menekan kesehatan mentalnya.
Petenis berusia 23 tahun itu mewujudkan ucapannya saat ia menolak hadir setelah kemenangan di babak pertama hari Minggu. Akibat tindakannya dia didenda Rp214 juta dan terancam didiskualifikasi.
Namun, pada hari Senin, peringkat dua dunia versi WTA memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan pengunduran diri.
"Sebenarnya saya telah menderita depresi yang lama sejak US Open 2018 dan saya sangat kesulitan mengatasinya. Siapa pun yang mengenal saya tahu saya adalah introvert," tulisnya.
Federasi Tenis Prancis (FFT) selaku penyelenggara Grand Slam tanah liat Roland Garros, menyebut pengunduran dirinya sangat disayangkan.
"Kami turut sedih untuk Naomi Osaka. Kami mendoakan yang terbaik dan pemulihan secepat mungkin, dan kami menantikan Naomi di turnamen kami tahun depan," kata Presiden FFT Gilles Moretton dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek