jpnn.com, LONDON - Sanksi yang dijatuhkan pemerintah Inggris terhadap Roman Abramovich berdampak langsung terhadap Chelsea.
Gerak-gerik The Blues kini tidak sebebas biasanya. Mereka tidak diizinkan melakukan transfer pemain, perpanjangan kontrak, berjualan merchandise, menjual tiket pertandingan, hingga fan dilarang mendukung timnya saat berlaga tandang.
BACA JUGA: German Open 2022: Tragis, Ginting Dibantai Lakshya Sen, Skornya Bikin Ngilu
Tak cuma itu, kerugian materiel juga dialami Chelsea. Perusahaan jaringan seluler 3 yang selama ini menjadi sponsor utama klub menangguhkan kerja samanya sampai waktu yang belum ditentukan.
"Berdasarkan sanksi dari pemerintah Inggris yang baru keluar, kami sudah mengajukan permohonan untuk menangguhkan kesepakatan dengan Chelsea, termasuk pencopotan logo kami dari jersei," ucap perwakilan 3 dikutip dari Football Daily.
BACA JUGA: 3 Fakta Unik Duel Barcelona vs Galatasaray, Xavi Samai Rapor Jeblok Louis Van Gaal
Chelsea sendiri mendapat suntikan dana sekitar GBP 40 juta dari 3 setiap musimnya.
Apabila tidak menemui titik terang, Chelsea terancam kehilangan Rp 748.534 miliar dari perusahaan tersebut.
BACA JUGA: David Balda Dipecat FK Senica, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Terancam?
Sebelumnya, pemerintah Inggris membekukan aset Roman Abramovich karena taipan 55 tahun itu dianggap memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sanksi ini membuat rencana Abramovich menjual Chelsea sedikit terhambat. Sebelum hukuman ini datang, sang miliarder berencana menjual The Blues di angka GBP 3 miliar (sekitar Rp 56 triliun).(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib