Rombak Kabinet Jangan Pikirkan Partai

Jumat, 16 September 2011 – 16:11 WIB

JAKARTA - Desakan terus berdatangan agar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu IIKali ini datang dari Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, yang meminta SBY menendang pembantunya yang tak becus

BACA JUGA: Ruhut Sebut Demokrat Rugi Bila Keluarkan SP



Wakil Ketua DPR RI yang juga Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Pramono Anung menegaskan, reshuffle kabinet merupakan ujian bagi pemerintahan SBY yang hanya menyisakan waktu tiga tahun ke depan
Menurut Pramono, tiga tahun ke depan bukan waktu yang panjang bagi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu, untuk membuktikan kinerja yang baik kepada masyarakat

BACA JUGA: Demokrat Tak Mencampuri Reshuffle


"Pengalaman membuktikan semakin SBY berkonsultasi dengan Ketua Umum (partai koalisi), maka akan semakin memusingkan SBY (untuk mereshuffle kabinet)
Akan semakin tarik menarik," tegas Pram, di Press Room DPR RI, Jumat (16/9)

BACA JUGA: Lecehkan DPR, Dukungan PDIP ke Walikota Bogor Dicabut



Anak buah Megawati Soekarnoputri ini menegaskan, kalau mau mereshuffle kabinet, SBY jangan lagi memertimbangkan kepentingan partai-partai"Saya mengatakan, kalau SBY lakukan reshuffle, dasar utamanya adalah harusnya melihat performance, kelayakan, kepatutan, kinerja (para menteri), tidak lagi bergantung pertimbangan partai," kata Pram

Dia bilang, jika SBY ingin tercatat dalam sejarah bangsa yang positif, maka di sisa era pemerintahannya, SBY harus memanfaatkan momentum untuk mendengar suara rakyatApalagi saat pemilihan presiden SBY mendapat dukungan lebih 60 persen rakyat, maka harus bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat

"Bagi menteri yang tidak capable, yang secara moral di masyarakat bermasalah, tidak menunjukkan prestasi kerja, maka sudah menjadi kewenangan SBY untuk melakukan reshuffleBagaimanapun SBY mempunyai hak prerogatif," kata Pram(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Ancam Laporkan Ruhut Ke BK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler