jpnn.com - SURABAYA - Arena Muktamar VIII PPP kubu Rohmahurmuziy yang resmi dibuka kemarin, sepertinya bakal tak jauh dari skenario yang sudah berhembus. Forum itu tetap digelar meskipun diwarnai pro-konta serta aksi demo penolakan.
Tak hanya itu, prediksi jika Muktamar ini menjadi ajang "bergabungnya" PPP kubu Romi (sapaan akrab Rohmahurmuziy, Red) dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) juga begitu kentara.
BACA JUGA: Penyambutan Obama Saja tak Seperti Ini
Termasuk, siapa kandidat ketua yang bakal dipilih dalam Muktamar itu juga sudah makin kentara. Kini kandidat sudah mengerucut pada dua nama, yakni Romy serta Lukman Hakim.
Mekanisme aklamasi juga hampir dipastikan bakal dipakai dalam pemilihan nanti. Indikasi itu makin terlihat ketika diputuskan proses pemilihan dipercepat. Jika jadwal semula baru akan digelar hari ini pukul 20.00, kabar terakhir menyebutkan jika proses pemilihan bakal digelar sekitar pukul 13.00.
BACA JUGA: Pesta Pelantikan Jokowi Digelar Empat Hari
Nuansa itu begitu terlihat usai pembukaan Muktamar kemarin. Wacana aklamasi juga sudah didengungkan sejumlah pengurus di level DPP maupun DPW PPP.
"Memang, harapan rekan-rekan di DPW maupun DPC memang seperti itu (aklamasi, Red). Namun, kita lihat perkembangan nanti seperti apa," kata Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa Noer.
BACA JUGA: Siapkan Kereta Kencana untuk Arak-Arakan Jokowi-JK
Politisi yang juga anggota DPRD Jatim itu menjelaskan, Muktamar kali ini merupakan ajang Islah. Hanya saja, saat ditanya soal dua kandidat itu, dia masih enggan berkomentar banyak. "Yang jelas, akan lebih baik jika tetap menggunakan aklamasi," katanya.
Demikian juga yang diungkapkan Wakil Ketua Usman M Tokan. Jika proses melalui musyawarah bisa dilakukan, opsi itu yang akan diambil. "Namun, kita tetap menyerahkan kepada Muktamirin," katanya.
Bahkan, usai pembukaan, Wakil Ketua Suharso secara implisit langsung menunjuk ke arah Romi saat ditanya soal siapa kandidat yang bakal terpilh sebagai ketua selanjutnya.
"Kami ingin ada generasi baru. Dan banyak kader muda di PPP. Salah satunya adalah di sebelah saya," kata Suharso sambil menunjuk Romi.
Romi sendiri tidak menampik hal itu. Hanya saja, dia memilih diplomatis. Penentuan ketua nanti diserahkan kepada seluruh peserta Muktamar. "Muktamar adalah forum yang demokratis. Karena itu, semua kita serahkan kepada Muktamirin," katanya.
Mengerucutnya kandidat ketua umum kepada Romi atau Lukman sebenarnya sudah cukup terasa. Saat ini, yang masih difinalisasi adalah siapa yang bakal terpilih satu di antara mereka.
Perhelatan pembukaan Muktamar ke-VIII PPP itu dibuka kemarin sekitar pukul 14.00. Selain dihadiri seluruh pentolan DPP PPP yang tak sejalan dengan kubu sang ketum Suryadharma Ali (SDA), sejumlah tokoh parpol ikut hadir dalam pembukaan itu.
Seperti diduga, mereka yang hadir adalah petinggi parpol yang masuk dalam KIH. Mereka adalah Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo, Sekjen DPP PKB yang baru saja terpilih Hanif Dhakiri, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, serta Sekjen DPP Partai Hanura Dossy Iskandar.
Presiden terpilih Joko Widodo yang juga direncanakan hadir, akhirnya tidak datang ke Muktamar.
Sesi awal pembukaan Muktamar diawali dengan pidato politik oleh Romi serta Emron Pangkapi. Selain itu, para muktamirin juga disuguhi tampilan tarian Sufi.
Selain itu, dalam pembukaan kemarin kubu Romy juga menayangkan video berisi pidato politik mantan Ketum PPP Hamzah Haz yang intinya menekankan agar kader PPP bisa ikut serta dalam pemerintahan.
Dalam kesempatan itu, seluruh pengurus DPP kubu Romy mengklaim jika perhelatan Muktamar sudah sah. Dari sisi kuorum misalnya, mereka menyebut jumlah peserta Muktamar sudah sesuai AD/ART. Versi panitia, Muktamar PPP kubu Romy dihadiri 821 dari 1.153 peserta. Mereka berasal dari para pengurus inti di 25 DPW (dari total 33 DPW) plus 405 DPC se-Indonesia.
Dalam pembukaan itu, baik Romy maupun Emron menyebut jika Muktamar yang mereka gelar sudah sah. Termasuk, mereka juga mengklaim jika agenda itu sudah mendapat persetujuan dari Majelis Pertimbangan Partai.
"Kami sudah berkomunikasi dengan KH Makmun Zubair (ketua majelis pertimbangan, Red), dan beliau berjanji hadir di Muktamar ini. Namun, beliau masih dalam perjalanan dari tanah Suci," kata Romy dalam pembukaan itu.
Dalam kesempatan tersebut, Romi juga kembali menyebut jika perhelatan Muktamar kubunya sudah melalui berbagai pertimbangan dan aturan dasar. Termasuk, dia juga menyebut jika perhelatan yang digelar adalah Muktamar untuk Islah.
"Karena itu, kami harap ini Muktamar satu-satunya dan tidak ada Muktamar lain. Dan kami berharap pak SDA tetap hadir untuk mengakhiri perbedaan ini," kata Romi dalam pidato politiknya.
Hal senada diungkapkan oleh Emron. Dia menyebut, usai Muktamar ini pihaknya tidak ingin ada lagi konflik di tubuh PPP. "Kami memikirkan ketua hadir atau tidak, yang kami pikirkan adalah masa depan PPP nanti," katanya.
Nuansa bakal merapatnya PPP kubu Romi ke KIH juga benar-benar terlihat dalam pembukaan Muktamar kemarin. Ini terlihat dari pidato politik Emron. Berkali-kali dia memberikan sinyal itu melalui sejumlah pantun yang dia buat.
"Salat Jumat di Masjid Raya, jangan lupa kain seikat. PPP pasti jaya, kalau ada di Indonesia Hebat," kata Emron lewat pantunnya.
Sementara itu, para perwakilan parpol yang hadir rata-rata memilih diplomatis soal itu. Meski demikian, mereka tidak menampik jika PPP memang berpotensi bakal masuk dalam KIH nanti.
"Sejak dulu hubungan PPP dan PDIP kan sudah kompak. Jadi, sebenarnya tak ada yang istimewa," kata Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo.
Hal tak jauh beda diungkapkan Sekjen DPP PKB Hanif Dhakiri. Dia menyebut, yang terpenting PPP sudah sreg untuk bergabung dengan KIH. "Kami doakan agar Muktamar berjalan dengan lancar. Soal komunikasi sudah lama ada. Tinggal menunggu sikap PPP apakah sudah mantap bergabung dengan KIH," kata Hanif.
Sementara itu, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella juga tidak menampik jika kehadiran PPP cukup diterima di KIH. "Kami sangat terbuka. Apalagi, dibutuhkan dukungan partai-partai untuk kepentingan bangsa ke depan," katanya.
Sementara itu, perhelatan Muktamar yang digelar kubu Romi kemarin juga diwarnai aksi unjuk rasa dari sejumlah massa PPP yang menolak agenda itu. Dalam aksi itu, massa sempat memblokir pintu masuk Empire Hotel di sisi selatan. Bahkan, para demonstran juga sempat memarkir dua ekor sapi di kawasan itu.
Mereka menuntut agar Muktamar kubu Romi dibubarkan. Selain dianggap ilegal, agenda itu juga tidak mendapat izin dari kepolisian. "Kami minta polisi tegas. Ini adalah Muktamar ilegal," kata Mujahid Ansori, salah satu koordinator aksi. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Haji Mendarat Darurat di Sri Lanka
Redaktur : Tim Redaksi