Romo Benny: Pandemi Covid-19 Sebaiknya Dijadikan Refleksi Kebudayaan

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 01:58 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah serius bangsa Indonesia bahkan dunia.

Pasalnya, penyebaran Covid-19 masih terus bertambah di Indonesia meski sudah ada penurunan kasus harian, tetapi tercatat hingga 12 Agustus terkonfirmasi positif keseluruhan berjumlah 3.774.155 orang.

BACA JUGA: Gelar Pameran Inovasi Virtual, IT PLN Dorong Inovator Muda Berkarya di Masa Pandemi

Melihat situasi kritis tersebut, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan pandemi ini sebaiknya dijadikan refleksi kebudayaan.

“Pandemi Covid ini mengajak kita bersama-sama untuk melakukan sebuah refleksi kebudayaan karena pandemi covid ini mengubah gaya hidup manusia dan pola kerja,” kata Romo Benny, Jumat (13/8/22).

BACA JUGA: Gangguan Kecemasan, Insomnia, Hingga Trauma Dialami Penyintas COVID dan Anak Muda Indonesia Saat Pandemi

Benny menambahkan situasi ini mengubah pola relasi dan perjumpaan maka dibutuhkan sebuah refleksi kebudayaan yang membangun Keutamaan hidup berbagi sebagai jalan kebudayaan.

“Masyarakat Indonesia memiliki kesadaran tinggi dalam hal membantu sesamanya,” tuturnya.

Hal inilah yang dimaksud Benny sebagai modal untuk bangsa Indonesia melewati masa kritis pandemi ini.

“Kekuatan ini menjadi modal agar kita mampu melewati masa kritis . Kita yakini dengan jalan kebudayaan lama tertanam dalam roh bangsa ini kita mampu melewati masa sulit” ujar Benny.

Menurut Benny, kunci utama kita bersama bersatu dalam satu kata bergotong royong dalam kebersamaan untuk mengatasi masalah bangsa.

“Ini keyakinan ini Indonesia tangguh  mampu mengatasi saat sulit. Asal kita satu visi yang sama untuk bergandengan tangan dalam menghadapi situasi ini kita yakin dengan semangat Kemerdekaan Bangsa ini mampu untuk keluar dari kesulitan,” ujar Romo Benny.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler