Ronaldo

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kamis, 05 Januari 2023 – 18:00 WIB
Cristiano Ronaldo resmi bergabung klub Arab Saudi, AL Nassr. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

jpnn.com - Piala Dunia Qatar sudah selesai.

Argentina juara dan Lionel Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik.

BACA JUGA: Begini Hubungan Lionel Messi dan Kylian Mbappe Setelah Piala Dunia 2022, Ternyata

Messi menjadi perhatian dunia.

Pertanyaan mengenai siapa pemain sepak bola terbaik dunia sudah ditemukan jawabannya.

BACA JUGA: Gabung Al-Nassr, Cristiano Ronaldo Didesak Bicara Isu HAM di Arab Saudi

Tidak diragukan lagi, Messi telah menjadi yang terbaik.

Di mana Cristiano Ronaldo? Satu-satunya pesaing Messi ialah Ronaldo.

BACA JUGA: Saat Final Piala Dunia, WhatsApp Catat Sebuah Rekor

Panggung Piala Dunia membuktikan bahwa Messi bersinar dan Ronaldo habis.

Messi menjadi inspirator utama kemenangan Argentina dalam final melawan Prancis, yang disebut sebagai final Piala Dunia terbaik.

Sementara Ronaldo menangis meninggalkan lapangan setelah Portugal disingkirkan oleh Maroko di babak perdelapan final.

Banyak yang menyimpulkan Ronaldo sudah habis.

Usianya sekarang 37 tahun dan sudah kehilangan waktu untuk tampil lagi pada Piala Dunia 2026.

Messi sudah mendapat jaminan dari pelatih Argentina Lionel Scaloni untuk mendapat satu tempat sebagai pemain pada Piala Dunia berikut.

Bukan Ronaldo kalau dia menyerah dari persaingan.

Dia membuat langkah kontroversial sebelum berangkat ke Piala Dunia.

Dia melakukan wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan dan sengaja melanggar aturan terlarang bagi pemain Manchester United (MU), yaitu mengritik klub dan pelatih secara terbuka.

Ronaldo melanggar tabu haram itu. Ia tidak peduli.

Dia mengritik keras Erik Ten Hag yang dianggapnya tidak memberinya respek yang cukup.

Dia mengritik keluarga Glazer sebagai pemilik klub.

Dia mengritik fasilitas klub. Pokoknya, tidak ada yang luput dari kritik Ronaldo.

Ronaldo cari gara-gara. Dia tahu konsekuensi yang dihadapinya dengan melanggar tabu itu, ia harus siap menerima pemecatan.

Dan itulah yang terjadi. Hanya beberapa hari setelah wawancara itu menjadi viral di seluruh dunia, MU memecatnya. Sebuah akhir yang tragis.

Ronaldo datang sebagai bintang yang membawa era keemasan bagi MU di bawah pelatih Sir Alex Ferguson.

Ronaldo menjadi bagian sangat penting bagi rekor MU sebagai juara Liga Inggris 20 kali. Ronaldo juga menjadi bagian penting bagi MU ketika memenangkan treble winner--Liga Inggris, Piala Liga, dan Liga Champions—pada 1999.

Ronaldo sudah memenangi Ballon d’Or 5 kali dan membawa Portugal menjadi juara Eropa.

Akan tetapi, akhirnya Ronaldo harus diusir dari klub yang membesarkan namanya.

Ronaldo datang ke Piala Dunia sebagai pemain pengangguran yang tidak punya klub.

Dia seperti gelandangan. Mantan temannya di MU, Bruno Fernandes menghindarinya selama latihan bersama timnas Portugal di Piala Dunia.

Selama keikutsertaannya di Piala Dunia Qatar, Ronaldo hanya mencetak satu gol, itu pun melalui penalti.

Meski begitu, Ronaldo tetap mencatat rekor. Dia menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol di lima Piala Dunia. Rekor tetaplah rekor, apa pun itu.

Selama Piala Dunia Ronaldo sudah tidak menjadi pilihan utama pelatih Fernando Santos.

Ronaldo harus menjadi cadangan untuk memberi kesempatan kepada bintang muda yang lebih segar seperti Goncalo Ramos.

Ketika Portugal disingkirkan oleh Maroko di babak perdelapan final, Ronaldo menjadi pemain cadangan.

Dia meninggalkan lapangan sambil menangis. Dia bahkan tidak mau bersalaman dengan pemain lawan maupun dengan kawan-kawannya sendiri.

Layar telah diturunkan, dan panggung Ronaldo sudah redup. Itulah komentar hampir semua orang.

Ronaldo harus segera mencari klub baru setelah Piala Dunia kalau tidak mau menjadi pengangguran.

Ronaldo ingin bermain di klub yang berkompetisi di Liga Champions. Akan tetapi, tidak ada tawaran yang datang.

Banyak klub top Eropa yang menolaknya karena dia dianggap sebagai pengganggu.

Ronaldo punya ide lain. Dia menolak menyerah, dan tetap bertekad merebut perhatian dunia untuknya.

Diam-diam, dia berunding dengan klub Al-Nassr dari Arab Saudi.

Ketika berita itu mulai bocor banyak orang mencibir dan menertawakannya.

Semua komentator mengerutkan dahi dan heran melihat langkah Ronaldo.

Akhirnya, pekan ini Ronaldo menandatangani kontrak dengan Al-Nassr.

Para pundit sepak bola Inggris menanggapinya dengan sinis.

Tidak ada satu pun pengamat sepak bola yang menanggapi transfer itu secara positif.

Suporter MU meneriakkan chanting tidak peduli kepada Ronaldo. ‘’I don’t care about Ronnie. Ronnie don’t care about me. All I care about is MUFC’’ (Aku tidak peduli kepada Ronnie. Ronnie tidak peduli kepadaku. Yang kupedulikan hanyalah MUFC’’).

Bukan itu saja. Chant ‘’Viva Ronaldo’’ yang biasanya menggema di Old Trafford setiap kali MU berlaga sudah diganti dengan chant baru ‘’Viva Garnacho’’.

Para suporter rupanya sudah move on melupakan Ronaldo dan menggantinya dengan idola baru Alejandro Garnacho, yang digadang-gadang untuk menjadi pengganti Ronaldo.

Sepak bola Eropa boleh melupakan Ronaldo. Untuk kali pertama dalam 20 tahun terakhir Ronaldo bermain untuk klub di luar Eropa.

Dengan bermain untuk Al-Nassr, Ronaldo dianggap sudah pensiun dan telah menghilang dari panggung sepak bola internasional.

Tunggu dulu. Di Arab Saudi, Ronaldo hadir dengan sambutan yang gegap gempita.

Dia dihormati bak raja dan digaji seperti raja. Ketika diperkenalkan kepada suporter Al-Nassr Senin (2/1) Ronaldo seolah menjadi superstar yang terlahir kembali.

Mata sepak bola dunia, mau tidak mau, kembali menyorot Ronaldo.

Lionel Messi sudah kembali berlatih bersama klubnya Paris Saint Germain (PSG).

Berita mengenai Messi sudah selesai, dan kehadirannya berlatih kembali bersama Kylian Mbappe—yang menjadi seterunya di final Piala Dunia—mendapat liputan yang biasa-biasa saja.

Messi nyaris tidak menjadi berita. Apalagi bersamaan dengan itu legenda sepak bola Brasil, Pele, meninggal dunia pada usia 82 tahun.

Perhatian sepak bola dunia semuanya beralih kepada Pele.

Semua memberi tribute dan penghormatan terhadap Pele.

Messi dan tropi Piala Dunia-nya sudah tidak menjadi daya tarik publik sepak bola dunia.

Sekarang, semua mata tertuju kepada Ronaldo.

Apa yang kamu cari Ronaldo? Uang? Kekayaan atau kejayaan?

Uang sudah pasti menjadi incaran Ronaldo. Itulah sebabnya dia pindah ke Arab Saudi.

Dia dikontrak 2,5 tahun sampai usia 40 tahun, dan menerima USD 200 juta per tahun atau sekitar Rp 3,3 triliun.

Dengan jumlah itu Ronaldo memecahkan rekor sebagai atlet dengan bayaran tertinggi dunia.

Transfer Ronaldo ke Al-Nassr langsung membawa berkah besar.

Follower Instagram klub langsung melonjak menjadi 9 juta pengikut, sebuah lonjakan yang luar biasa besar yang bisa disejajarkan dengan klub-klub besar Eropa.

Ronaldo akan menjadi pusat perhatian setiap kali bertanding. Dia juga akan terus dipantau aktivitas pribadinya maupun keterlibatannya bersama klub setiap hari.

Liga Arab Saudi yang semula tidak dikenal sekarang akan menjadi perhatian setiap minggu.

Anggaran USD 200 juta per tahun untuk mengontrak Ronaldo akan kembali dalam waktu singkat.

Kehadiran Ronaldo akan memuluskan target Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Seusai kontrak dengan Al-Nassr Ronaldo hampir pasti akan menjadi duta sepak bola Arab Saudi yang digaji sangat mahal.

Sekarang, selain gaji besar Ronaldo mendapat fasilitas supermewah seperti 5 mobil dan sebuah istana.

Tidak ada klub yang bisa membayar Ronaldo sebesar itu.

Qatar mencuri perhatian dunia internasional dengan sukses menyelenggarakan Piala Dunia.

Kali ini giliran Arab Saudi yang akan menjadi perhatian publik sepak bola internasional.

Dan, Ronaldo berada pada episentrum perhatian itu. (**)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler