jpnn.com - GORONTALO - Sekretaris Daerah Kabupten Gorontalo Roni Sampir mengatakan E-Warung di wilayah itu masih kurang.
Dari 205 desa di daerah itu, baru 133 yang memiliki E-Warung.
BACA JUGA: Kemensos Genjot KUBE Jasa dan e-Warung demi Tekan Kemiskinan
Roni pun mengatakan bahwa seluruh desa yang ada di Kabupaten Gorontalo harus memiliki E-Warung.
“Hal ini dalam rangka memudahkan akses bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan menerima bantuan dari pemerintah,” kata Roni di Gorontalo, Minggu (1/1).
BACA JUGA: Bantah Laporkan Bupati Cianjur ke KPK, Founder Acsenahumanis Respon Bilang Begini
Roni menjelaskan dirinya menghadiri rapat tim koordinasi terhadap evaluasi pelaksanaan program bantuan sosial pangan (BSP) dan subsidi BLT BBM Kabupaten Gorontalo 2022.
Dari evaluasi pada rapat itu, kata Roni, telah didapati E-Warung yang bukan penjual sembako, sehingga ke depan akan dilakukan validasi mana yang akan dihapus dan dilakukan perekrutan kembali.
BACA JUGA: Ashabul Kahfi Salurkan Bantuan ke KPM di Makassar, Sebegini Nominalnya
"Yang kami dapatkan ada yang penjual butik jadi E-Warung, begitu juga dengan bengkel jadi E-Warung. Makanya ke depan akan kami rekrut yang benar-benar penjual sembako," ungkap Roni.
Masalah lainnya, lanjut dia, yaitu penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) saat ini disalurkan melalui Kantor Pos dan diberikan secara tunai, membuat pengawasan akan sulit.
"Maka bagaimana tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) akan mengawasi uang yang diberikan untuk benar benar dibelanjakan untuk sembako dan TKSK akan kami evaluasi kembali," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan penyaluran BLT BBM untuk 27.000 penerima khusus September dan Oktober 2022 di daerah itu mencapai 100 persen.
"Realisasi capai 100 persen penyaluran bantuan subsidi BBM untuk September dan Oktober, selain itu BPNT untuk September juga realisasi capai 100 persen," ucap dia.
Nelson menjelaskan untuk BPNT atau bantuan sembako September telah diterima oleh kurang lebih 44 ribu KPM.
Bupati mengatakan hal itu yang diharapkan, karena melihat kondisi masyarakat saat ini maka pihaknya harus turun dan menyelesaikan penyerahan bantuan. "Semua data, sasaran jelas, mekanisme cepat dan jangan sampai ada pemotongan," pungkas Nelson. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi