Kemensos Genjot KUBE Jasa dan e-Warung demi Tekan Kemiskinan

Selasa, 24 Oktober 2017 – 20:16 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan salah satu e-Warong beberapa waktu lalu. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BEKASI - Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya memperbanyak keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jasa dan e-Warung untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Untuk itu, kementerian di bawah komando Khofifah Indar Parawansa itu menargetkan penambahan KUBE Jasa dan e-Warung masing-masing 500 unit.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung mengatakan, Kube Jasa dan e-Warung bisa menjadi wadah bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk menjalankan usaha bersama. Menurutnya, penambahan 500 KUBE Jasa dan 500 e-Warung akan terwujud hingga akhir tahun ini.

BACA JUGA: Kemensos Bakal Rekrut Koordinator TKS di Kabupaten dan Kota

“Karena setiap kabupaten/kota kita telah bikin sebanyak 10-15," ujar Dulung di sela-sela acara sosialisasi Bantuan Pengembangan Sarana Usaha (BPSU) Melalui e-Warung di Bekasi, Selasa (24/10).

Dia menjelaskan, pemerintah memberikan modal sebesar Rp 20 juta bagi pelaku KUBE Jasa. Sedangkan bantuan untuk rehab seriap e-Warung sebesar Rp 10 juta.

BACA JUGA: Khofifah Naik Trail Bawa Santunan untuk Korban Longsor

Dulung menambahkan, pemerintah mengharapkan KUBE Jasa bisa menjadi agen perbankan melalui kerja sama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara). "Mereka ke depan bisa menjadi agen bank. Untuk itu kami terus berikan pendampingan agar bisa berkembang," tegas Dulung.

Berdasar data Kemensos, penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahun ini sebanyak 1,28 juta KPM. Adapun untuk 2018, pemerintah menargetkan penerima BPNT meningkat menjadi 10,73 juta KPM.

BACA JUGA: Mensos Khofifah Sebut Tambahan PKH Aceh 227 Ribu Peserta

KPM BPNT menerima bantuan sebesar Rp 110.000 per bulan untuk membeli kebutuhan pangan tertentu seperti beras, telur, minyak goreng, dan gula. Untuk itu pula Kemensos menggandeng Himbara guna menyediakan infrastrukturnya.

"Infrastruktur yang telah disiapkan adalah Himbara RPK (ruang pelayanan khusus) dan KUBE Jasa. Ini yang diharapkan akan memberikan percepatan penurunan rasio gini," kata dia.

Sementara Direktur Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Kemensos Naziarto menyatakan, upaya mengembangkan e-Warung dan KUBE Jasa memang masih menemui banyak kendala di lapangan. Misalnya masih minimnya pengetahuan KPM mengenai pengelolaan bisnis.

"Kendala ini akan kami atasi dengan memberikan pendampingan dan bantuan akses ke perbankan. Ini akan merangsang KPM untuk bisa mandiri dalam berusaha,” tegasnya.

Terkait penerima manfaat yang meningkat, Kemensos telah meminta Kementerian Pertanian menyiapkan bibit ayam petelur. Permintaan itu didasari pertimbangan bahwa pengeluaran terbesar masyarakat miskin adalah untuk beras dan telur.

Jika setiap KPM menyisihkan Rp 110.000 per bulan untuk membeli 1 kg telur, maka kebutuhan telur tahun ini mencapai 1,28 juta kg tahun ini. Dengan perluasan BPNT mencapai 10 juta KPM, maka kebutuhan telur menjadi 10 juta kg per bulan.

"Maka kami sudah mengkomunikasikan dengan Mentan untuk penyiapan bibit ayam petelur," imbuh Naziarto.(rmol/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 334 Anggota TAGANA Bantu Pengungsi Gunung Agung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemensos   KUBE   E-warung  

Terpopuler