ANAS Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi UtomoMantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu memenangkan persaingan setelah melewati dua tahap pemilihan yang sempat diselingi dengan pesan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam proses permilihan di ballroom Hotel Mason Pine, Bandung Barat, Minggu (23/5), pada putaran pertama bersaing tiga kandidat yaitu Anas Urbaningrum (AU), Andi Mallarangeng (AM) dan Marzuki Alie (MA)
BACA JUGA: DPC Ikut Sokong Dana Anas
Namun di putaran pertama, Andi Mallarangeng yang spanduk dan atributnya bertaburan dan lebih dominan ketimbang dua kandidat lainnya, justru tersingkir dengan suara minimSetelah suara di hitung, dari 531 suara AU memperoleh 236 suara atau 45 persen suara
BACA JUGA: Janji Tak Buang AM dan MA
Disusul MA dengan 209 suara atau 40 persenKarena belum ada kandidat yang meraih suara 50 persen plus satu, maka pemilihan akan dilanjutkan ke putaran kedua
BACA JUGA: Bukti Politik Hati Runtuhkan Politik Citra
AU dan MA otomatis berhak maju ke babak kedua ini"Pemilihan belum selesaiIni akan dilanjutkan ke putaran kedua," ujar pimpinan sidang, EE Mangindaan.Sebelum putaran kedua digelar, SBY muncul dan memberi sambutan selama kurang lebih lima menitMengenakan jaket biru khas Demokrat lengkap dengan tulisan inisial SBY, Ketua Dewan Pembina Demokrat itu menyampaikan pesan agar kader demokrat yang memiliki hak suara memberikan suaranya sesuai dengan hati nurani masing-masing"Jadi, tidak ada yang boleh menekan-nekanapalagi mengancamKader Demokrat tidak boleh melakukan hal seperti itu," kata SBY.
Kehadiran SBY di arena sidang beberapa saat sebelum voting putaran kedua, seolah ingin menunjukkan bahwa proses pemilihan Ketua Umum PD berlangsung demokratis tanpa intervensi dari manapun, termasuk dari Dewan Pembina.
SBY juga menegaskan bahwa dirinya menerima banyak SMS yang intinya meminta dukungan untuk kemenangan calon tertentu"Selamat untuk suadara Anas, selamat untuk saudara MarzukiSaudara Andi, saudara sudah berjuang, tapi harus menerima keadaan bahwa belum berhasil," ujar SBY ber.
"Kepada saudara Andi, nampaknya harus menerima kenyataan bahwa kali ini belum mendapatkan kesempatan untuk menduduki posisi Ketum PD Demokrat," kata SBY yang hanya sebentar saja muncul di arena pemilihan.
Setelah jeda beberapa saat, pemilihan putaran kedua pun digelarHasilnya pemilihan putaran kedua, AU tetap jawara setelah meraih 280 suaraSedangkan MA hanya meraih 248 suaraSementara dua suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Para pendukung Anas bahkan sudah bersorak sebelum penghitungan suara berakhirSaat perolehan suara Anas mencapai angka 266, atau batas dari 50 persen plus satu, pendukungnya sudah langsung bersorakMangindaan sampai berkali-kali meminta perserta Kongres tertibBahkan karena riuh dan pendukung Anas menyerbu ke depan, MAngindaan sempat memerintahkan penutupan kotak suara yang berisi kertas suara yang belum sempat dihitung
Sepanjang penghitungan, Anas nampak duduk diapit Marzuki Ali dan Andi MallarangengTangan kanan Anas memegang bahu kanan Marzuki Alie, sementara tangan kirinya memegang bahu kiri Andi Mallarangeng
Begitu perhitungan suara usai, para pendukung Anas sudah langsung bersorak histeris, sekalipun pimpinan sidang EE Mangindaan belum sempat mengumumkan angka akhir yang terpampang di layar lebar.
Kemenangan AU ini juga mengejutkanPasalnya, mantan anggota KPU sempat diprediksikan terpental di putaran keduaMarzuki Alie sempat diunggulkan untuk memenangi putaran kedua, apalagi setelah Ketua DPR RI itu tampil ke depan dengan menggandeng Andi MallarangengMA dan AM masuk bersamaan ke ruangan sidang dengan bergandengan tangan
Gandeng tangan antara MA dan AM itu dianggap sebagai simbol telah berkoalisinya kubu AM dengan kubu MA, untuk menghadapi AUNamun nyatanya, AU tetap unggul di ronde penentuan ini
Menurut juru bicara Tim Anas for Demokrat, Saan Mustofa, pihaknya hanya perlu setengah dari jumlah suara yang diperoleh AM untuk memenangkan pertarungan melawan MA. "Dari 82 suara yang diperoleh Andi Mallarangeng dalam putaran pertama tadi, Anas hanya butuh 41 suara saja dan jumlah itu sudah memastikan bahwa Anas Urbaningrum jadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2015," kata Saan Mustofa.
Menanggapi kemenangannya, Anas yang terus mengumbar wajah sumringah meski kelelahan, menyatakan bahwa masa kompetisi sudah usai"Kini saatnya berkooperasi (kerja sama)," ujarnya.
Ditegaskannya, tidak ada perpecahan karena pemilihan ketua umum"Tidak ada hard feelingPak Andi dan Pak Marzuki adalah kader terbaikKami bertiga akan tetap memajukan Partai Demokrat,” tandas Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR itu.
Andi pun mengaku legowo dengan kekalahan yang dialaminya"Saya ikhlas menerima kekalahan dan saya siap mendukung siapapun yang terpilih secara demokrasi untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata mantan juru bicara Kepresidenan yang kini menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga itu.
Alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pun memang harus menerima kenyataan ituPadahal, kubu AM adalah kubu yang paling penuh gegap gempita dan paling wahBaliho bergambar Andi ditebar di titik-titik strategisBelum lagi iklan yang disebar di media.
Seperti diketahui, sejak awal kompetisi perebutan kursi PD1 nama AM memang lebih menonjol ketimbang dua kandidat lainnyaPria asal Makassar ini banyak memasang baliho dan iklan, jauh hari sebelum KongresBahkan, khusus di Kota Bandung sendiri, baliho AM tidak tertandingi oleh dua kandidat lain, AU dan Marzuki AlieBegitu pun, di sekitar lokasi Kongres, gambar pria berkumis itu begitu dominanNamun faktanya, AM yang juga mengklaim mengantongi restu SBY itu justru mendapatkan suara terbawahDia sudah keok di putaran pertama
Namun itulah politik, yang terkadang antara harapan dan kenyataan di lapangan sama sekali berbeda jauhAM pun mengaku kekalahannya juga disebabkan kurangnya komunikasi dengan para fungsionaris Demokrat di Daerah
Namun ada analisa menarik soal tergusurnya AM dan menangnya AUPengamat politik dari UGM, Sigit Pamungkas melihatnya sebagai bukti bahwa model politik pencitraan tak cukup ampuh untuk mendongkrak popularitasKemenangan Anas, juga membawa sebuah harapan bahwa Demokrat masih prospektif pada Pemilu 2014 nanti"Kemenangan Anas adalah kemenangan politik hati. Politik citra runtuh di tangan politik hati," ujar Sigit kepada JPNN.
Mengenai prospek ke depan partai Demokrat, sendiri, Sigit menilai, Anas sangat prospektif untuk membawa kemenangan Demokrat di pemilu 2014Kekuatan Anas, katanya, terletak pada gayanya yang tenang"Dia akan sangat diperhitungkan oleh partai-partai politik lain karena gaya politiknya yang tenang dan terukur," ujar Sigit(awa/aj/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AU Senang Tak Ada Bau Politik Uang
Redaktur : Tim Redaksi