jpnn.com - DI tengah kecamuk Perang Dunia I, lebih dari seratus tahun silam, kisah roti bundar dengan saus cokelat itu dimulai.
Seorang gadis bernama Lily Poston mengirim setangkup chelsea bun buat sang kakak, prajurit Alex Hodges. Jenis roti bundar itu tentu bakal mengobati kerinduan sang kakak pada rumah. Sayang, ketika kiriman dari Lily datang, Alex sedang cedera dan dievakuasi dari garis depan. Roti lezat itu tak pernah sampai di tangannya.
BACA JUGA: Hillary Clinton di Atas Angin
Seratus tahun kemudian, yaitu pekan lalu, roti tersebut ditemukan. Dalam kondisi perfek! Bentuknya masih sama. Baunya masih sama. Rasanya (semoga) juga masih seperti sediakala.
Roti itu ditemukan Hazel Hodges, putri Alex yang kini tinggal di Leominster, Herefordshire, Inggris. ”Bibi Lily tahu bahwa ayahku sangat menyukai chelsea bun buatan toko roti Mrs Pewtree. Dia mengirimkannya buat ayahku, dikemas dalam sebuah kotak cokelat,” ungkap Hazel kepada Mirror.
BACA JUGA: Tragis, Pensiunan Tentara Ledakkan Diri di Taman Kota
Ketika penerimanya tak ada di garis depan, roti itu dikembalikan ke alamat Lily.
Lily menyimpan kotak berisi roti tersebut di laci samping tempat tidur hingga meninggal. Hazel mewarisi barang-barang Lily. Termasuk kotak tersebut. Dia tak membukanya hingga beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Duh, Trump Dituding Menyentuh Bintang Film Dewasa dengan Paksa
”Ya, memang rotinya jadi agak keras. Tapi, selain itu, kondisinya masih excellent. Roti itu mengingatkanku kepada ayah,” lanjut dia sambil mengusap air mata haru.
Hazel Hodges. Foto: SWNS-Mirror
Alex adalah prajurit infanteri kerajaan ketika Perang Dunia I pecah. Dia terluka parah sehingga lumpuh. Dia meninggal pada 1979. Hazel pun mendonasikan roti tersebut ke museum kota. Terlepas dari cerita heroik yang mengiringi si roti, kita boleh kagum akan satu hal. Pada zaman itu, sudah ditemukan bahan pengawet yang ampuhnya setengah mati. (fam/c11/na/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Kereta Maut Renggut 70 Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi