jpnn.com - WASHINGTON - Di masa-masa penting pencalonannya, kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump malah berulang kali membuat blunder demi blunder.
Terbaru, Trump masih berkutat dengan masalah perempuan. Bukan memperbaiki sikap setelah serentetan komentar kontroversial soal cewek, dia malah bicara ngawur lagi.
BACA JUGA: Kecelakaan Kereta Maut Renggut 70 Nyawa
Saat kampanye di Pennsylvania, Trump mengancam bakal menuntut semua perempuan yang telah menudingnya melakukan pelecehan.
Menurut dia, semua perempuan itu telah berbohong untuk menghancurkan kampanyenya. ”Tudingan tersebut tidak pernah terjadi. Semua pembohong itu akan dituntut setelah pemilu usai,” ujarnya di hadapan para pendukungnya.
BACA JUGA: Tragis, Gara-gara Nilai Ujian Bocah SD Loncat dari Lantai 17
Lagi-lagi Trump menuding rivalnya dari Demokrat, Hillary Clinton sengaja menyuruh para perempuan tersebut untuk membuat pengakuan palsu. Dia juga menyatakan bahwa Clinton berjuang bukan untuk melawan dirinya, melainkan perubahan yang dibawanya.
Hanya beberapa jam setelah mengeluarkan ancaman tersebut, sudah muncul seorang perempuan yang menuding Trump telah bertindak tidak senonoh kepada dirinya. Dia adalah Jessica Drake. Bintang film dewasa itu menggelar konferensi pers di Los Angeles Sabtu lalu.
BACA JUGA: Clinton Masih Unggul Dalam Poling Pilpres Paling Gaduh
Drake mengungkapkan, pelecehan tersebut terjadi sepuluh tahun silam. Dalam sebuah turnamen golf untuk amal di Lake Tahoe, Nevada, Trump menyentuh dan menciumnya dengan paksa.
Karena merasa tidak nyaman, Drake meninggalkan acara 30–45 menit kemudian. Namun, setelah itu dia mendapat panggilan telepon dari perwakilan Trump yang mengundangnya ke ruangan taipan tersebut sendirian. Drake menolak. Trump menelepon Drake langsung. Dia mengajak Drake dinner serta menghadiri pesta bersamanya. Drake bersikukuh menolak.
”Apa yang kamu inginkan? Berapa banyak?” ujar Drake, menirukan pertanyaan Trump saat itu. Trump menawarinya USD 10 ribu (Rp 130,5 juta) dan penjemputan dengan jet pribadi. Drake menunjukkan fotonya saat bersama Trump di acara itu.
Drake adalah perempuan kesebelas yang melansir pengakuan dilecehkan Trump. Tim kampanye langsung menampik tudingan tersebut. Menurut mereka, tidak ada bukti yang mendasari tudingan Drake. Foto yang dibawa Drake memang foto biasa. "Trump tidak mengenal orang itu, tidak ingat orang itu, dan tidak bakal tertarik dengannya,” ujar juru kampanyenya. (afp/reuters/theguardian/sha/c11/na/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat, Markas Clinton Diteror Amplop Putih
Redaktur : Tim Redaksi