Namun, Menpora berharap permasalahan ini tak perlu diperdebatkan karena itu menjadi wilayah ketua umum PSSI, Djohar Arifin, untuk memutuskan.
Sebelumnya, Wakil ketua PSSI Farid Rahman dan beberapa Exco sempat menghadap Menpora untuk menyerahkan Notulen rapat pada 7 Maret. Dalam Notulen itu, Exco mempermasalahkan status 18 Pengprov sebagai voter yang sebelumnya sudah disahkan Djohar dalam notulen.
Di sisi lain, Djohar mengesahkan 18 voter Pengprov yang berbeda dalam SK yang dibuat pada 8 Maret lalu. Namun, Roy sudah mengetahui jika ada pemalsuan data setelah dirinya menanyakan langsung kepada Djohar di hadapan para Exco seperti Farid, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Tuty Dau dan Mawardi Nurdin.
"Ada keanehan di notulen itu. kami siap pertanyakan (surat notulen) itu. Sebenarnya, meski berbeda datanya, kami telah mengakui SK yang sudah disahkan pak DJohar, kalau notulen itu kalah dengan SK," kata Roy saat ditemui di SUGBK, kemarin (14/3).
Karena itu, Roy meminta para Exco itu sadar, jika masih ada usaha untuk terus mempermasalahkan kevalidan data terkait Notulen dan SK, Menpora juga akan bergerak. Mereka akan terlebih dahulu melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian karena dinilai ada penipuan terhdap menteri.
"Mereka bisa dilaporkan karena menipu menteri. Di hadapan pejabat negara berani mengajukan surat palsu, Biro Hukum kami sudah memprosesnya, tapi masih kami tahan," tuturnya.
Menurut Roy, apa yang terjadi saat ini adalah masalah internal PSSI. Karena itu, menurut dia semua bisa diproses dan dia menghimbau agar proses menuju kongres itu berjalan dahulu.
Terkait masih ngototnya exco yang tidak puas untuk melapor ke FIFA, Roy mengingatkan agar proses penyatuan sepak bola nasional yang sudah diusahakan oleh Kemenpora tidak dihalangi.
"Saya tidak punya kepentingan, hanya memfasilitasi saja. FIFA saya kira hanya akan tersenyum (dengan laporan Exco). Kongres itu milik voter, bukan Exco," tandasnya.
Sementara itu, Sihar dan Bob sulit dikonfirmasi. Saat dihubungi, ponsel mereka tak kunjung diangkat meskipun ada nada sambung.
Djohar yang dikonfirmasi terpisah setali tiga uang dengan Roy. Dia berharap upaya rekonsiliasi dan perjalanan menuju persiapan kongres 17 Maret yang sudah berjalan agar tidak diganggu. Dia ingin sepak bola nasional segera bersatu dengan adanya kongres.
"Jangan mencoba untuk menghalangi, menggangu upaya penyatuan yang sudah dijalankan ini. Kami berharap semua pihak bisa mendukung suasana yang mulai kondusif ini ," terang lelaki bergelar professor tersebut. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibrahimovic Bisa Hengkang Akhir Musim
Redaktur : Tim Redaksi