Roy Janis Daftar Calon Ketua KPK

Jumat, 11 Juni 2010 – 19:16 WIB

JAKARTA - Roy BB Janis ikut mendaftarkan diri sebagai calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Demi memuluskan niatnya itu, Roy melepas jabatannya sebagai ketua pelaksana harian (Plh) Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dan sekaligus mundur dari partai yang didirikannya itu.

Usai mendaftarkan diri di Pansel Calon Pimpinan KPK, Jum’at (11/6) di gedung Kementerian Hukum dan HAM, kepada wartawan, Roy Janis membeberkan alasannya untuk mengkuti seleksi calon pimpinan KPK

BACA JUGA: Luna dan Ariel Tinggalkan Mabes Polri

“Yang mendorong saya ikut penseleksian calon pimpinan KPK, ingin memberantas segala bentuk praktik korupsi,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, sejak terjun ke dunia politik, dirinya melihat bahwa korupsi adalah masalah bangsa yang paling besar
Karena itu Roy berkomitmen, jika terpilih menjadi pimpinan KPK, tak akan pandang bulu dalam menindak orang-orang yang melakukan korupsi, termasuk petinggi-petinggi partai dan sahabat lamanya

BACA JUGA: Kemenpan & RB Persiapan Terima Remunerasi

“Kalau bicara korupsi ikuti aturan, tak kenal teman atau saudara,” katanya.

Dengan persiapan berkas pendaftaran yang maksimal, berkas pendaftaran Roy dinyatakan lengkap oleh petugas Pansel pada kedatangannya yang pertama ini
Salah satu berkas, yakni surat pengunduran diri dari posisinya di PDP.

Soal surat pengunduran dirinya itu, Roy mengaku justru mendapat dukungan dari teman-teman partainya dalam keikutsertaannya ini

BACA JUGA: DPD Usung Wayan Sudirta jadi Calon Ketua KPK

Selain mendapat dukungan teman-teman PDP, dia juga mengaku mendapat restu istri dan anaknya, sampai-sampai memberitahu resiko pimpinan KPK seperti apa.

“Istri, anak-anak saya dan teman-teman di partai mendukung kok,” ujar lulusan S2 Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) dengan tesisnya yang berjudul “Analisis Yuridis Implementasi dan Implikasi Nota Kesepahaman Pemerintah RI dan GAM".

Bekas petinggi PDI Perjuangan ini tidak sependapat bahwa masuknya politisi dalam penyeleksian pimpinan KPK ini adalah bagian dari titipan kepentingan partaiDengan latarbelakang sarjana hukum dan pengalaman sebagai politisi, ia yakin bisa memimpin KPK“Itu pandangan keliruKarena politisi itu punya pandangan dan pengetahuan yang luas, daripada ekonom atau praktisi hukum,” tandas anggota Persatuan Advokad Indonesia (Peradi) itu.

Meski PDP yang dipimpinnya adalah bagian dari partai koalisi pemerintah, Roy membantah dirinya adalah titipan partai koalisi“Koalisi? Diajak rapat saja belum pernah,” katanya.

Saat disinggung keberaniannya menuntaskan kasus Century jika terpilih, Roy katakan, “Kita tidak hanya mengurusi hal-hal yang sensasionalKarena ada kasus yang tidak muncul ke permukaan.”

Begitu pula ketika ditanya keberaniannya mengusut petinggi PDI Perjuangan yang diduga terlibat kasus travellers cheque dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Roy justru menab, hal itu kolusi antara politisi dan profesional“Jadi tidak bisa politisi dikambinghitamkan,” pungkas Roy Janis.

Roy telah melengkapi berkas administrasinya dengan nomor urut 163 dan berhak maju ke tahap seleksi berkas administrasi pada tanggal 15-22 Juni nantiSelain Roy, politisi lain yang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK adalah bekas pentolan Partai Bintang Rerformasi (PBR) Ade Daud Nasution dan Ketua Umum Partai Buruh Indonesia (PBI) Mochtar Pakpahan(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri: Ariel-Luna Diperiksa Sampai Malam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler