jpnn.com, JAKARTA - Pakar telematika dan informatika Roy Suryo mengatakan kebocoran data pribadi seperti sertifikat vaksinasi Covid-19 dan NIK milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuatu yang konyol, lucu, dan menggelikan.
"Sebenarnya apa yang barusan terjadi itu hal yang konyol, lucu, menggelikan. Artinya ini ada satu fasilitas yang memang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencetak sendiri kartu vaksinya," kata Roy saat dihubungi jpnn.com, Sabtu (4/9).
BACA JUGA: Masih Muda, Cantik, Milda Safira Alim Berbuat Nekat
Eks politikus Partai Demokrat itu juga menjawab pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyebut sertifikat vaksin Jokowi yang beredar di dunia maya bukan kebocoran.
Roy Suryo melihat, mungkin dari sisi teknis bukan bocor tetapi dari nonteknis itu sebuah kebocoran.
BACA JUGA: Orang Ini Bawa Senjata Tajam dan Airsoft Gun ke Pasar, Nyaris Tewas di Tangan Pedagang
"Artinya, dari sisi teknis sistemnya tidak terlalu aman untuk orang yang bisa memasukkan nama dirinya. Dari sisi nonteknis memberikan kemudahan ini salah," ujar Roy.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menegaskan memang kebocoran data tersebut kesalahan utama pada penyelenggara sistem elektronik dalam hal ini mitra yang memegang situs tersebut yakni Kementerian Kesehatan.
"Apakah Kemenkes sendiri, bukan, karena negara sudah punya sistem. Ada kementerian yang mengawasi sistem elektronik yaitu Kominfo. Ada Badan yang khusus melakukan verifikasi atau sekuriti yakni Badan Siber Sandi Negara (BSSN)," ucap Roy.
Oleh karena itu, berkaca pada kasus tersebut pemerintah perlu mengevaluasi permasalah tersebut agar tidak terulang kembali.
"Perlu evaluasi terutama Kominfo dam BSSN harus bekerja," kata Roy Suryo. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama