Royalti Pertambangan Kuartal Pertama 2015 Masuk Rp Rp 8,7 Triliun

Selasa, 21 April 2015 – 00:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian ESDM masih optimistis pembayaran royalti dari sektor mineral dan batubara (minerba) tercapai pada tahun ini meskipun pada kuartal pertama meleset dari target. Sebab, kementerian yang dipimpin Sudirman Said itu akan memanfaatan teknologi informasi dan pengawasan untuk menggenjot royalti.

Dirjen Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM R Sukhyar mengatakan, pada tiga bulan pertama 2015 sudah ada pemasukan sampai Rp 8,7 triliun. Sedangkan target pembayaran royalti Rp 52 triliun. Merujuk dari proyeksi setahun, tiap kuartal seharusnya pembayaran royalti berkisar Rp 13 triliun

BACA JUGA: Maskapai Belum Serahkan Laporan Keuangan, Kemenhub Beri Toleransi

Meskipun demikian, Sukhyar optimistis target pembayaran royalti tercapai tahun ini. Pihaknya bakal menggenjot pemasukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pengawasan. Royalti ini merupakan bagian dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Dari data sebelumnya, PNBP sektor minerba tahun lalu hanya, Rp 35,7 triliun. Padahal, targetnya Rp 39 triliun. Meski meleset, Sukhyar mengaku penerimaan itu sudah sangat bagus karena berada disituasi sulit. Yakni, harga batubara yang rendah dan tidak adanya ekspor bahan mentah.

BACA JUGA: Jonan Tak Akan Melunak soal Syarat Minimal Kepemilikan Pesawat

Royalti harus dimaksimalkan karena PNBP 2014 didominasi oleh pembayaran itu. Salah satu strateginya adalah meminta BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menerapkan sistem on line. “Seperti kendaraan tambang yang diberi GPS dan langsung terekam di monitor room,” terangnya.

Dengan data yang jelas, dia yakin tidak ada kecurangan dalam pembayaran royalti pada bisnis itu. Pihaknya juga membuat sensor untuk perangkat timbang sebelum hasil tambang dimuat kapal.

BACA JUGA: Harapkan Harga Jual Pertalite di Bawah Rp 8000,-

Pengawasan juga dilakukan di pelabuhan supaya tidak ada kebocoran. ’’Kami sudah ketemu pengembang teknologinya. Pilot project di Sumatera Selatan dan Kalimantan,’’ katanya.(jawapos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Ikut Kecam Kampanye Negatif Antitembakau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler