Rp 100 Juta untuk Kampus Pembelajaran Pancasila Inovatif

Selasa, 12 Juni 2018 – 07:58 WIB
Seorang bocah membawa Bendera Merah Putih di Sungai Kalianyar, Solo, Kamis, 17 Agustus 2017. Ilustrasi Foto: Arief Budiman/Radar Solo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Selama ini proses pembelajaran pendidikan pancasila sebagai mata kuliah wajib cenderung konservatif, kurang menarik, serta tidak memicu adanya diskusi-diskusi di kalangan mahasiswa.

Karena itu, Kemenristekdikti berupaya menyuguhkan pembelajaran atau perkuliahan pendidikan pancasila yang inovatif dan sesuai dengan zamannya.

BACA JUGA: Pak Sabam Semangati Kalangan Muda agar Cintai Pancasila

Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti Paristiyanti Nurwardani menuturkan, pembelajaran pendidikan pancasila berjalan konservatif dengan hanya menyampaikan kisi-kisi saja. Selain itu perkuliahan pancasila di kampus juga berjalan kurang menarik. Sehingga tidak merangsang menjadi bahan kajian-kajian lebih lanjut oleh mahasiswa. ’’Sehingga kurang membekas di mahasiswa,’’ kata perempuan yang akrab disapa Paris itu, Senin (11/6).

Dia menjelaskan ada dana hibah yang disiapkan untuk inovasi pembelajaran pendidikan pancasila mencapai Rp 1 miliar. Sementara untuk kuota kampus yang akan lolos seleksi, belum dibatasi.

BACA JUGA: Indonesia Negara Hebat, Berbeda Tetap Harus Dekat

Paris hanya mengatakan, satu kampus bisa saja mendapatkan dana hibah Rp 100 juta untuk pengembangan pembelajaran pendidikan pancasila yang inovatif.

Nantinya kampus-kampus yang lolos seleksi dan mendapatkan dana hibah, diharapkan bisa menjadi hub atau rujukan bagi kampus-kampus lain di sekitarnya. Sehingga proses perkuliahan pendidikan pancasila bisa lebih inovatif dan hidup. Serta memicu adanya diskusi-diskusi di kalangan mahasiswa. ’’Perkuliahan pendidikan pancasila yang disesuaikan dengan generasi milenial,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Pujian Anak Buah Prabowo untuk Tradisi Baru dari Yudi Latif

Perkuliahan pendidikan pancasila yang inovatif diharapkan bisa menangkal paham radikal di kampus. Secara khusus Paris menjelaskan program hibah inovasi pembelajaran pendidikan pancasila tidak ada kaitannya dengan dugaan radikalisme di kampus yang mencuat akhir-akhir ini.

Paris menegaskan bahwa program hibah inovasi pembelajaran pendidikan pancasila sudah dirancang sejak tahun lalu. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Johan Akui Yudi Latif Cs di BPIP Setahun Tak Digaji


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler