jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah dinilai masih belum maksimal dalam mengalokasikan dana bantuan desa yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pemerintah justru lebih fokus membangun mercusuar ketimbang membangun desa yang tertinggal.
Hal tersebut disampaikan oleh politikus PAN Tjatur Sapto Edy saat reses di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (17/3). Melalui siaran persnya, Tjatur mengatakan tahun ini jumlah alokasi dana bantuan untuk desa hanya sekitar Rp 21 triliun untuk seluruh desa yang ada.
BACA JUGA: Berstatus Napi, Adik Ratu Atut Bakal Mondar-mandir Bandung-Jakarta
"Artinya setiap desa itu hanya mendapat bantuan sekitar Rp 280 juta, sebesae Rp 240 juta untuk bantuan desa, Rp 40 juta untuk dana pelatihan aparat desa," kata Tjatur.
Dia menyebutkan beberapa waktu lalu ada beberapa perwakilan kepala desa yang mendatangi DPR. Mereka menuntut, agar pemerintah dapat merealisasikan dana bantuan desa sesuai dengan amanat UU Desa yakni sebesar Rp 1 miliar per desa. Tapi Tjatur hanya bisa meminta para kepala desa itu bersabar.
BACA JUGA: Poempida Doakan Golkar Selalu Dilindungi Tuhan
Tjatur mengingatkan, agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat UU. Jangan sampai, dana APBN yang kini telah dianggarkan justru dialihkan untuk pembangunan mercusuar dalam jumlah yang banyak.
Memang, proyek pembangunan mercusuar sebelumnya memang sudah dicanangkan di dalam Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indoensia (MP3EI) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun sumber dana pembangunan proyek itu berasal dari BUMN dan dari luar modal APBN.
BACA JUGA: Artis Cilik yang Alami Pelecehan Seksual akan Divisum
"APBN justru harusnya difokuskan untuk menstimulus pembangunan desa guna mendorong perekonomian. Bukan untuk pembangunan mercusuar yang kini anggarannya mencapai Rp 100 triliun yang dianggarkan di Kementerian Pekerjaan Umum," tegasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh...Dokter Mogok, Pasien RSUD Banten Terlantar
Redaktur : Tim Redaksi