Rp 20 Miliar untuk Ubah ISI Jadi ISBI

Diimpikan Bisa Sejahterakan Seniman dan Budayawan

Selasa, 03 Juli 2012 – 06:16 WIB

MATARAM - Penggabungan bidang kebudayaan dan pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bakal menjadi awal perubahan Institut Seni Indonesia (ISI) menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI). Untuk perubahan empat ISI menjadi ISBI dan pembentukan empat ISBI, tahun ini pemerintah menggelontorkan duit Rp 20 miliar.
        
Rencana pemerintah ini disampaikan oleh Rektor ISI Denpasar Prof I Wayan Ray di Mataram, Senin (2/7). Ray menjelaskan, empat ISI yang bakal dirubah menjadi ISBI adalah ISI Denpasar, ISI Jogjakarta, ISI Solo, dan ISI Padang Panjang, Sumatera Barat. "Tahun ini anggaran yang dikucurkan Kemendikbud Rp 5 miliar per kampus. Karena masih awalan," tuturnya.
        
Ray menuturkan, keempat ISI tidak hanya sibuk diinternal kampus untuk mempersiapkan perubahan status menjadi ISBI. Lebih dari itu, keempat ISI tadi juga mengemban tugas merintis pendirian empat ISBI di empat lokasi berbeda.

Untuk ISI Denpasar bertanggung jawab membidani kelahiran ISBI di Jayapura. Saat ini, upaya pendirian masih sebatas pembuatan kurikulum dan naskah akademik. "Selain itu kami juga terus koordinasi dengan pemda setempat untuk mencari tanah," tutur Rai.
        
Sementara itu ISI Jogjakarta diberi tugas untuk merintis pendirian ISBI di Kalimantan. Selanjutnya ISI Solo mendapat wewenang membantu pemerintah mendirikan ISBI di Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan ISI Padang Panjang bertugas mewujudkan pendirian ISBI di Aceh.

"Setiap ISI memiliki rencana strategi sendiri-sendiri. Termasuk target tahunan," jelas Ray. Dia berharap tahun depan Indonesia sudah memiliki delapan ISBI.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, dalam rencana ini pihaknya tentu akan menghadapi tantangan. Di antaranya adalah keberadaan dosen.

Namun dia mengatakan jika tantangan ini bisa diatasi jika setiap ISI yang sudah ada saat ini efektif mencetak lulusan S2. Sehingga bisa langsung didistribusikan menjadi dosen. "Selain untuk menutup kebutuhan kampus sendiri, juga untuk kampus ISBI yang baru," tutur menteri asal Surabaya itu.
        
Nuh mengatakan, manfaat dari pendirian ISBI ini cukup banyak. Terutama soal eksplorasi budaya Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa terhindar dari klaim-klaim negara lain terhadab kebudyaan kita. Termasuk juga kasus terbaru klaim Malaysia terhadan dua tarian asal Sumatera.
        
Manfaat selanjutnya adalah, melalui pendirian ISBI ini bisa ikut menyejahterakan para seniman dan budayawan. Sebab dua aktor penting tadi bisa terkibat langsung dalam pembelajaran dengan menjadi dosen.
        
Selain itu, kemunculan ISBI ini juga diramalkan bisa menumbuhkan iklim ekonomi kreatif Indonesia. Denga sedikit polesan jebolan ISBI, diharapkan hasil budaya Indonesia bisa lebih bernilai. Termasuk nilai ekonomi. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minat Siswa ke Sekolah Kejuruan Negeri Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler