Rp1,5 Miliar Untuk Open House Istana Kepresidenan

Sabtu, 18 Agustus 2012 – 11:05 WIB
JAKARTA--Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkapkan anggaran open house atau silaturahim Lebaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara tahun 2012 sebesar Rp 1,5 miliar. Fitra mempertanyakan mengapa setiap kegiatan Presiden SBY selalu saja ada uang yang dikeluarkan negara. Sementara untuk program bagi rakyat selalu banyak pertimbangan untuk menggelontorkan dana.

"Realiasasi anggaran salaman-salaman Presiden SBY sebesar Rp.1.5 miliar ini, terlalu mahal, mengada-ada, dan jauh dari tindakan penghematan, yang selama ini selalu dinyatakan oleh Presiden SBY sendiri. Masa selalu ada kegiatan Presiden selalu ada duit iya?,"ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi melalui rilis kepada JPNN, Sabtu (18/8).

Menurut FITRA, pada  acara Silaturahmi Presiden SBY pada Hari Raya Idul Fitri 1433H kementerian Sekretariat Negara menawarkan anggaran dalam bentuk HPS (Harga Prakiraan Sementara) kepada Kontraktor sebesar Rp.Rp.1.618.504.500.

Pembagiannya adalah, untuk jamuan makan bagi Presiden RI dan Keluarga derta Para Menteri, Pejabat Tinggi Negara dan Korps Diplomatik menghabiskan anggaran sebesar Rp.606.150.000. Akan tetapi, kata Uchok, lelang ini tidak jelas siapa pemenangnya dan  nilai penawaran perusahaan pemenang tender. Namun, proses lelang ini telah selesai dilakukan.

Kemudian untuk jamuan bagi pejabat dan karyawan Sekretariat Presiden, menghabiskan anggaran sebesar Rp.175.250.000. Untuk pengadaan jamuan snack dan minuman sebesar Rp.452.000.000. Untuk acara open house di Istana Kepresidenan Jakarta sebesar Rp.385.104.500. Data ini diolah Fitra dari sumber anggaran Setneg dan Kementerian Keuangan tahun 2012.

"Alokasi anggaran sebesar Rp.1.5 miliar sangat mencederai perasaan orang-orang miskin yang selama ini mencari Rp.5000 saja susahnya bukan main. Tetapi, pemerintah SBY malahan begitu gampang menghambur-hambur uang tanpa mempedulikan perasaan orang yang tidak punya duit. Kalau kita tanya para pejabat atau pembantu Presiden sendiri pasti jawabannya adalah hal yang masih wajar,"pungkas Uchok.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengobral Vonis Bebas, Keduanya Mantan Lawyer

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler