jpnn.com - MEDAN-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Sinabung yang nilainya mencapai Rp28 miliar.
Bantuan tersebutuntuk pemulangan pengungsi Rp13,799 miliar, bantuan perbaikan rumah berupa material yaitu 50.000 lembar seng, yang sudah tiba di lapangan 24.000 lembar senilai Rp4,250 miliar, serta pengadaan benih Rp10,614 miliar.
BACA JUGA: Surfer Indonesia Berjaya di Kompetisi Internasional di Banyuwangi
Penyerahan bantuan dilakukan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Tri Budiarto, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bernandus, Wisnu Widjaja yang diterima Sekretaris Provinsi Sumut, Nurdin Lubis didampingi Kepala BPBD Sumut Saleh Idaon Siregar, di Aula Martabe, Medan, kemarin (25/5).
Tri Budiarto menjelaskan, bencana erupsi Gunung Sinabung mendapat perhatian serius Presiden RI dengan langsung meninjau lokasi bencana pada 23 Januari 2014. Dia bercerita, saat itu Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan amanat tentang empat prioritas penanganan Sinabung.
BACA JUGA: Gubernur Kalteng Anggap Kampung Deret Ide Brilian
"Pertama, keselamatan jiwa. Dalam menjaga keselamatan warga. Pemerintah kabupaten dibackup oleh pemerintah provinsi dan diback up pula oleh pemerintah pusat, utamanya BNPB," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, bantuan dan pelayanan dasar harus terpenuhi demikian juga dengan pendidikan dan mata pencaharian. Bukan hanya itu, pemberian solusi terhadap para petani dan pekebun yang lahannya benar-benar rusak dan mengakibatkan kerugian juga harus dihitung secara pasti.
"Relokasi bagi warga yang tinggal dalam radius 3 km dan mereka yang tinggal pada jalur awan panas itu juga menjadi poin yang disampaikan Bapak Presiden. Untuk menindaklanjuti amanat presiden tersebut BNPB segera mengirimkan tim perkuatan penanganan darurat bencana letusan gunung sinabung yang langsung di bawah komando BNPB," jelasnya.
BACA JUGA: Menparekraf Kagum Kerajinan Banyuwangi Tembus Mancanegara
Dengan penurunan status level ancaman bencana dari awas ke siaga, sudah seharusnya dilakukan penanganan yang lebih pasti yaitu pemulangan pengungsi dan relokasi serta pemberian bantuan yang bersifat lebih bijak berupa pemberdayaan pengungsi melalui penciptaan lapangan kerja, dalam hal ini penyediaan lahan pertanian meningat 99 persen warga pengungsi adalah petani.
Sekda Provsu, Nurdin Lubis mengatakan, sejak September 2013 hingga kini warga pengungsi mencapai 15.768 jiwa/4.985 KK. Sebagian pengungsi telah dipulangkan sebanyak 17.438 jiwa/5.329 KK per 16-24 Februari 2014.
Nurdin melanjutkan, total kebutuhan yang diperlukan untuk penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung sebesar Rp 1,118 triliun dengan rincian Rp 368,641 miliar kebutuhan pemulihan awal dan Rp 749,617 miliar kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung dapat dirumuskan dengan formasi 3-5-10 di antaranya, tiga desa segera direlokasi karena berada di zona merah yang tidak diperbolehkan lagi ada aktivitas manusia di dalamnya. Selain itu, empat desa ditambah satu dusun dipulangkan apabila status gunung sudah normal," jelasnya.
Selain itu, 9 desa ditambah 1 dusun sudah direkomendasi untuk pulang tetapi belum bisa dipulangkan karena rumah penduduk tersebut pada umunya mengalami kerusakan dan roboh.
Daerah terkena bencana, katanya, segera mendapatkan pemulihan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi pada 5 sektor seperti pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi produktif, dan lintas sektor. Dana pendanaannya bersumber dari APBN, APBD Provsu dan Kabupaten Karo.
"Jadi, penyerahan bantuan BNPB ke Provinsi Sumatera Utara adalah wujud dari kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi. Dengan demikian pemerintah provinsi dan Karo dapat mengimplementasikan tugas dan wewenang secara optimal, transparan, dan akuntabel untuk misi kemanusiaan," terangnya. (rud/ila)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maling Motor Tewas Dihakimi Massa
Redaktur : Tim Redaksi