jpnn.com, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Eneng Maliyanasari mengaku miris melihat kondisi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang tak terurus.
Politikus yang akrab disapa Mili itu menyebut sejumlah RPTRA justru tidak lagi ramah anak.
BACA JUGA: Singgung Ahok & Anies di Tulisan tentang Rishi Sunak, Dahlan Iskan: Kita Iri kepada Inggris
Hal itu disimpulkan Mili setelah mengunjungi lapangan dan melihat banyak fasilitas di RPTRA yang tak terawat bahkan rusak.
“Mungkin 70 persen RPTRA era Ahok itu rusak karena enggak ada biaya perawatannya. Terutama, terjegal pandemi. Saat ini kondisinya miris sekali,” ucap Mili dalam keterangannya, Senin (31/10).
BACA JUGA: PSI: Gabungan Parpol Non-Parlemen Melebihi NasDem dan PKB
Menurut dia, RPTRA yang seharusnya menjadi tempat bermain anak hingga olahraga bagi lansia menjadi terbengkalai dan tidak bisa digunakan.
Salah satunya di Manggis, Palmerah. Fasilitas bermain RPTRA di sana sudah mulai rusak, tidak memenuhi standar keamanan seperti atap aula yang bocor, AC yang mati, dan toilet yang tidak dapat digunakan.
BACA JUGA: Kakak Gus Baha Mulai Bergerilya demi Anies Baswedan
"Pemprov DKI seharusnya peka pada fenomena ini. Saya minta segera pemprov benahi, perbaiki, dan renovasi beragam fasilitas RPTRA yang rusak," tegasnya.
Salah satu prioritas dan target pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023 adalah pembangunan taman yang direncanakan bersama masyarakat.
Anggota Komisi C DPRD DKI ini justru membeberkan fakta di lapangan bahwa tidak ada kejelasan mengenai siapa yang berwenang melakukan pengadaan fasilitas kebutuhan untuk perbaikan di RPTRA.
"Faktanya, siapa yang memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan kebutuhan di RPTRA? Dinas mana? Kelurahan? Perumahan? DPAPP atau siapa? Enggak jelas," ujar Mili. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi