Singgung Ahok & Anies di Tulisan tentang Rishi Sunak, Dahlan Iskan: Kita Iri kepada Inggris

Kamis, 27 Oktober 2022 – 11:53 WIB
Rishi Sunak resmi terpilih sebagai PM Baru Inggris menggantikan Liz Truss-Istimewa-@rishisunakmp (Disway)

jpnn.com, JAKARTA - Dahlan Iskan menyinggung sosok Basuki T Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan saat menulis tentang Rishi Sunak yang jadi perdana menteri Inggris.

"Ahok ditolak karena Tionghoa dan Kristen. Anies Baswedan ditolak karena Arab dan Islam. Rishi Sunak diterima di Inggris. Ia minoritas ganda: keturunan India dan Hindu," tulisan Dahlan, Disway edisi Kamis (27/10).

BACA JUGA: Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris

Dalam tulisan berjudul Karakter Kepercayaan itu, kolumnis kondang tersebut menulis kita seharusnya iri kepada Inggris. "Iri sekali," tulisan Dahlan.

Dia menyebut Amerika memang bisa menerima Kamala Harris yang keturunan India, tetapi masih untuk jabatan wakil presiden.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Keberanian Alvin Lim Menular kepada Putrinya

"Itu pun heboh fitnahnya bukan main," lanjut Dahlan.

Lalu, Amerika juga sudah bisa menerima kulit hitam seperti Barack Obama. Namun, ibunda Obama sebenarnya 100 persen kulit putih dari daerah putih Kansas.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Tidak Ada Pengacara yang Keberaniannya Melebihi Alvin Lim

Dahlan menulis penerimaan terhadap Obama juga masih disertai maraknya ekstrem kanan di barisan Donald Trump.

"Rishi Sunak diterima dengan bulat. Aklamasi," tulisan Dahlan.

Diketahui, pesaing terakhir Sunak, Boris Johnson (Bo-Jo) mengundurkan diri setelah gagal mengumpulkan dukungan 100 kursi di parlemen sebagai syarat minimal pencalonan, padahal mantan perdana menteri itu telanjur buru-buru memperpendek masa liburannya di Karibia.

"Agar sempat maju jadi calon perdana menteri lagi," demikian tulisan Dahlan.

Dia mencermati tanda-tanda Bo-Jo ditolak sudah tampak saat terlihat di publik. Dalam perjalanan pulang itu saat di bandara, Bo-Jo sudah diteriaki negatif oleh massa.

"Kita ini kelihatannya terlalu membenci apa saja. Mula-mula membenci mayoritas atau membenci minoritas," tulisan Dahlan.

Lalu, di antara mayoritas sendiri saling membenci karena beda agama. Setelah sesama agama membenci yang beda golongan.

Ada pula yang sudah satu golongan membenci karena beda aliran. "Anda bisa meneruskan sendiri perincian lebih lanjutnya," lanjut Dahlan.

"Jangan menilai orang dari rekening banknya. Nilailah orang dari karakternya," demikian Dahlan mengutip ucapan Rishi Sunak.

Dahlan menjelaskan saat itu Sunak lagi naik daun di dunia politik lantaran menjadi calon ''menko perekonomian'' Inggris.

Pada zaman Bo-Jo me-reshuffle kabinetnya, mulailah media menampilkan sorotan atas pajak Sunak.

"Namun, itu sangat fair, tidak ada yang membawa-bawa keminoritasannya," lanjut Dahlan.

Tulisan lengkap Dahlan Iskan di kolom Disway ini bisa Anda baca melalui tautan ini: Karakter Kepercayaan. (disway/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler