RS Awal Bros Perbaiki SOP demi Tangkal Vaksin Palsu

Kamis, 27 Oktober 2016 – 10:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rumah Sakit Awal Bros Grup meningkatkan standar operasional prosedur (SOP) guna menghindari masuknya obat dan vaksin palsu. Hal ini untuk menjamin pelayanan dan kesehatan kepada pasiennya.

Direktur Koorporasi RS Awal Bros Grup Ferdy D Tiwow mengklaim, mereka memiliki sistem seleksi yang ketat terkait obat dan vaksin yang masuk ke dalam rumah sakit.

BACA JUGA: Besok Mulai Cuti, Ahok Bereskan Tumpukan Disposisi

"Banyak tahapan yang dilakukan sebelum vaksin masuk ke rumah sakit dan diberikan ke pasien.‎ Kami ada suatu sistem untuk kerja sama dengan distributor vaksin, yakni seleksi. Kami mendatangi langsung pabrik penyuplai vaksin dan obat untuk survey," kata dia saat acara ramah tamah di kawasan Hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/10).

Distributor yang mereka pilih harus ada surat prinsipal dari pembuat vaksin sebagai penunjukan untuk melakukan pendistribusian. Sistem ini, ia sebut sebagai‎ cara distribusi obat benar (CDOB).

BACA JUGA: Mayoritas Awak Mobil Tangki Pertamina Tolak Aksi Mogok

"CDOB ini dipakai di Indonesia dan menjadi standar internasional, kami juga menggunakannya," jelas dia.

Dia menerangkan, kualitas distribusi dari bahan baku, pabrik, gudang, hingga alat transportasi harus memiliki SOP yang tinggi. 

BACA JUGA: Amankan Sidang Jessica, Polisi Siagakan Barracuda

Ketika masih di gudang, di sana pengecekan juga mesti dilakukan, apakah vaksin yang dari pembuat ini palsu atau bukan.

"Kan bisa saja ada oknum yang memasukan vaksin palsu ke rumah sakit. Di gudang itu, pengaturan suhu juga diperhatikan, mesti di antara dua derajat selsius hingga 12 derajat," ungkap dia.

"Pemeriksaan kemasan itu juga kami perhatikan, apakah rusak, palsu itu cetakan huruf beda, code color juga harus ada harus dikasih ke kami, termasuk hologram. Sehingga bila datang ke kami dan tidak memenuhi syarat, maka distributor akan diblacklist bahkan sekarang bisa dilaporkan apabila palsu," tegas dia.

Ferdy bahkan mengklaim, ketika kasus vaksin palsu mencuat, nama RS Awal Bros tidak ada dalam daftar pengguna. Karenanya, dia menjamin, RS Awal Bros tetap konsisten dalam memberikan pelayanan yang prima.

Di samping itu, kata dia, pihaknya juga menerapkan SOP yang ketat kepada tenaga medis agar menekan malapraktik. Di RS Awal Bros sendiri, kata dia, pihaknya memiliki 1.200 macam SOP.

"Jadi dari pasien masuk sampai pulang ada SOP-nya. Bahkan ketika sudah di rumah, kami berikan SOP kepada pasien," jelas dia.

Dia memang mengakui, selama tenaga medis masih dilaksanakan oleh manusia, pasti ada kelalaian. Namun, di RS Awal Bros, aturan diterapkan agar menghindari hal tersebut.

"Kami juga perhatikan jam kerja dokter. Berapa maksimalnya seorang dokter menindak pasien dalam satu hari," tandas dia. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Braakk! Polwan Ditabrak Motor Hingga Terpental


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler