RS di Bogor Terindikasi jadi Sumber Penularan COVID-19

Rabu, 10 Juni 2020 – 21:16 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BOGOR - Sejumlah rumah sakit tempat perawatan pasien kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat diduga menjadi tempat penularan kasus baru positif COVID-19 di Kota Hujan.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya, pada konferensi video Youtube Live di Balai Kota Bogor, Rabu (10/6)

BACA JUGA: Sudah 20 Pedagang Positif Covid-19, Anak Buah Anies Masih Biarkan Pasar Klender Beroperasi

Bima sekaligus menyampaikan kabar adanya tambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sebanyak 16 kasus pada hari ini.

Menurut dia tambahan kasus positif COVID-19 yang sangat tinggi ini, setelah diurai dan dilacak, sebagian besar indikasi penularannya di rumah sakit, yakni rumah sakit tempat perawatan pasien positif virus corona jenis baru penuebab COVID-19 itu.

BACA JUGA: Malaysia Umumkan Rekor Terendah Penularan Harian Covid-19

"Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 di Kota Bogor yang diduga menjadi potensi tempat penularan dari 16 kasus baru positif COVID-19 hari ini," katanya.

Ia menjelaskan saat ini ada 59 kasus positif Covid-19 yang sedang ditangani oleh rumah sakit.

BACA JUGA: Penumpang KRL Menumpuk, Bima Arya Usul Kantor di Jakarta Membuat Jadwal Shift

Sebanyak 21 kasus positif diisolasi ruang perawatan di rumah sakit dan 38 kasus positif lainnya diisolasi secara mandiri.

Setelah dilakukan pelacakan, kata dia, maka semua pasien kasus positif COVID-19 diarahkan untuk diisolasi ruang perawatan di rumah sakit.

"Ini untuk memastikan dilakukan perawatan dengan pengawasan secara ketat," katanya.

"Saya perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menguatkan audit protokol kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor," katanya.

Wali Kota menyebut salah satu potensi penularan kasus COVID-19 lainnya adalah bersumber dari salah satu dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Untuk itu, langkah antisipasi yang dilakukan dengan menguatkan penerapan protokol kesehatan di dinas-dinas di Pemerintah Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, juga akan melakukan pengawasan secara ketat di kantor-kantor dinas pemerintahan agar tidak ada potensi tambahan pasien posotif COVID-19.

"Kondisi seperti ini kita harus terus disikapi dengan peningkatkan disiplin dan prokotol kesehatan di semua tempat," katanya.

Ia menegaskan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 kuncinya adalah menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

Protokol kesehatan harus lebih ditingkatkan, yakni dengan selalu memakai masker, menjaga jarak fisik, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Semua pihak diingatkan harus betul-betul meningkatkan protokol kesehatan. "Kita tidak ingin ada lagi tambahan kasus positif COVID-19," pungkas Bima. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler