RS Harus Siaga Lebaran

Minggu, 20 September 2009 – 11:58 WIB
JAKARTA – Lebaran identik dengan konsumsi makanan enak dan berlebihanTak urung, hal itu kerap mengakibatkan diare

BACA JUGA: Belanja dengan Uang Palsu Ditangkap

Kasus diare pun meningkat di sejumlah rumah sakit pasca Lebaran
Untuk mengantisipasi membeludaknya pasien diare, Depkes meminta agar rumah sakit di seluruh daerah siaga 24 jam.

Dirjen Bina Pelayanan Medik (Yanmed) Depkes Farid Husien mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada 1.034 rumah sakit pemerintah daerah di bawah Depkes

BACA JUGA: Pagi Bagi Sembako, Siang Open House

Mereka diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa (KLB) diare
Memang pada tahun-tahun sebelumnya, belum ada KLB diare pasca Lebaran

BACA JUGA: Lepas Rindu dengan Video Chat

Namun, karena beberapa waktu lalu di sejumlah daerah terjadi KLB diare, Depkes mengantisipasi dengan menyiagakan pelayanan medis’’Sebisanya kami tidak ingin kecolongan,’’ ujarnya.

Dari tahun ke tahun, data kasus diare di sejumlah rumah sakit daerah selalu naikBahkan, pasien di beberapa rumah sakit overloadRuangan pun tidak cukupKarena itu, selain unit gawat darurat (UGD), ruang rawat inap untuk pasien wajib dibuka dan ditambahTermasuk fasilitas kesehatan lain, seperti brankar.

Personel medis juga wajib stand-byRumah sakit harus mengupayakan sif personel medisnya selama 24 jam’’Jangan sampai ada pasien yang tidak tertanganiKarena itu, personel medis harus ditambah,’’ ujarnyaSebab, selain diare, selama Lebaran banyak terjadi kecelakaan’’Karena itu, rumah sakit wajib menyiapkan dokter bedah ortopedi juga.’’ Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, diare merupakan penyakit yang paling sering dialami pasca Lebaran

Tahun ini, kasusnya bisa bertambah jika masyarakat tidak awareSebab, musim panas yang belum berakhir bisa memicu penyakit tersebut’’Masyarakat jangan asal mengonsumsi makananTerutama yang di pinggir jalan,’’ saran Tjandra.

Beberapa waktu lalu, pihaknya sudah minta supaya Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) menguji coba produk makananPengujian dan pengambilan sampel itu dilakukan di sejumlah rumah makanBaik di terminal, stasiun, maupun pelabuhan yang kerap menjadi sasaran pemudik

Hasilnya, memang masih ada makanan yang diolah secara tidak higienisCara penyajiannya juga kurang bersih’’Kami meminta kesadaran penjual untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatSebaliknya, masyarakat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan,’’ terangnya(kit/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... H-1 Kereta Api Masih Padat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler