RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 11:49 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri perayaan HUT ke-101 RS Hasan Sadikin Bandung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/10). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) sebagai fasilitas kesehatan rujukan pertama di Jawa Barat, meningkatkan pelayanan, khususnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hal itu disampaikan Menkes saat menghadiri perayaan HUT ke-101 RS Hasan Sadikin Bandung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/10).

BACA JUGA: Pemeriksaan Cakada, RS Hasan Sadikin Bandung Libatkan 25 Dokter Spesialis

Budi mengatakan pihaknya masih suka menerima keluhan pasien mengenai pelayanan di RSHS.

Namun, manajemen rumah sakit berbenah dan kini pelayanannya jauh lebih baik.

BACA JUGA: Heboh Anak-anak Jalani Cuci Darah, RS Hasan Sadikin Bandung Ungkap Data Ini

Di usia RSHS yang sudah satu abad ini, Budi berharap, pelayanan di rumah sakit kelas A itu terus membaik.

“RSHS itu dulu banyak masukan ke saya dikeluhkan sama pasien-pasien. Tapi sekarang kalau saya tanya ke Pak Gubernur (Jabar), gimana ini sekarang? Sudah dipuji,” kata Budi saat ditemui seusai kegiatan.

BACA JUGA: 4 Paslon Cawalkot Bandung Jalani Tes Kesehatan di RS Hasan Sadikin 

“Saya harapkan, coba nanti makin tua makin bagus layanannya. Jangan makin tua, makin jelek. Kalau orang, tua makin jelek, kalau ini RSHS semakin tua semakin harus bagus,” lanjutnya.

Kemudian, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar itu juga harus menjadi pusat pendidikan dan penelitian bagi program studi kedokteran di wilayahnya.

“Di sini, kan, ada Universitas Padjajaran, jadi RSHS ada kerja sama dengan Pajajaran dan (Universitas) Maranatha yang ada kedokteran supaya ilmu kedokteran bisa berkembang,” tuturnya.

Pesan terakhir adalah, rumah sakit di kota kabupaten juga harus ditingkatkan dari segi pelayanan hingga fasilitas kesehatannya.

Sebagai rumah sakit rujukan, tim dokter RSHS perlu membimbing faskes-faskes di daerah juga.

Dengan begitu, layanan rumah sakit di Jawa Barat akan setara dan masyarakat yang berobat tidak perlu lagi pergi ke luar kota atau negeri.

“RSHS enggak boleh pintar sendiri, harus bisa mengangkat kemampuan semua rumah sakit di Jawa Barat. Mereka harus benar-benar bisa membuat semua dokter di Jawa Barat itu hebat-hebat, rumah sakit di Jabar hebat-hebat,” tuturnya.

“Jadi, kalau sakit enggak usah keluar Jabar, biar di kotanya sendiri,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSHS Rachim Dinata Marsidi memastikan akan menjalankan tugas-tugas dari Menkes Budi.

RSHS akan melatih tenaga kesehatan maupun rumah sakit yang ada di seluruh Jabar.

"Kami dapat tugas, rumah sakit yang ada di Jawa Barat ini akan kami latih atau perlu apapun bisa bawa ke RSHS dan kami akan memperbaiki," kata Rachim.

Kemudian, terkait pelayanan kesehatan di RSHS terutama bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Rachim memastikan pihaknya akan memberikan pelayanan yang prima.

Mengingat, saat ini RSHS sudah memiliki Gedung Mother and Child Health Care Center (MCHC) atau Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

Di gedung tersebut, terdapat 490 tempat tidur yang bisa digunakan untuk para peserta BPJS Kesehatan.

"Semua yang punya kartu BPJS datang lah ke RSHS dan tidak akan ada biaya alias gratis kalau punya kartu BPJS," tuturnya.

Tak hanya pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan, Rachim menyebut pihaknya akan meningkatkan pelayanan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Saya bilang 5 menit karena memang sekarang dokter yang namanya jaga itu sudah ada di situ. Jadi 5 menit harus pegang pasien. Setelah itu dia akan konsul ke DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan). Itu hanya dalam 15 menit sudah mendapat terapi yang definitif," tandasnya. (mcr27/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Corona, Danone Indonesia Berikan Ventilator ke RS Hasan Sadikin


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler