jpnn.com, JAKARTA - Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) meresmikan Rumah Sakit Kapal (RS Kapal) yang diperuntukan bagi masyarakat di daerah pelosok dan kepulauan.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yuli Astuti Saripawan mengapresiasi kehadiran RS Kapal yang dilengkapi fasilitas poli gigi, laboratorium, apotek sederhana, dan ruang operasi.
BACA JUGA: BWA dan Samudera Peduli Distribusikan 24.000 Al-Quran di Sulteng
“RS Kapal ini menjadi solusi penting untuk masyarakat di kepulauan yang sulit mengakses fasilitas kesehatan,” ujar Yuli, dalam keterangannya, Senin (2/12).
Peluncuran ini turut melibatkan sejumlah mitra donatur, seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Wakaf, dan UPZ Permata Bank Syariah.
BACA JUGA: BWA Distribusikan 20 Ribu Al-Quran ke Pelosok Jawa Tengah dan Yogyakarta
Para mitra tersebut memberikan berbagai bentuk dukungan, mulai dari peralatan medis hingga bantuan pangan. PT Sarana Multi Infrastruktur, misalnya, membangun ruang poli gigi lengkap dengan peralatannya, sementara Dompet Dhuafa menyediakan alat untuk ruang operasi.
Kolaborasi ini bertujuan mendukung akses kesehatan bagi masyarakat di pelosok, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor tiga, yaitu memastikan kehidupan sehat bagi semua.
BACA JUGA: BWA dan Samudera Indonesia Peduli Distribusikan 20 Ribu Al-Quran di Sulut
Dengan melibatkan donatur corporate, lembaga amil zakat nasional, serta asosiasi tenaga kesehatan, RS Kapal BWA menjadi langkah nyata dalam mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif.
Pelayanan perdana RS Kapal BWA dilakukan di Pulau Tunda dan Pulau Panjang pada 21-24 November 2024. Layanan meliputi pengobatan gratis, khitan, pemeriksaan gigi, serta pemberian bantuan sandang dan pangan bagi masyarakat setempat.
Sukarelawan dari Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) turut berperan memberikan edukasi kesehatan seperti Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pelatihan dasar penanganan darurat bagi pemuda setempat.
Sebanyak 300 warga dari kedua pulau mengikuti layanan kesehatan gratis ini. Selain pemeriksaan medis, kegiatan edukasi seperti pelatihan kebersihan diri bagi anak-anak juga dilakukan oleh tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Kegiatan ini memperkuat dampak positif RS Kapal BWA sebagai bagian dari solusi kesehatan untuk masyarakat kepulauan.
CEO BWA dan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan H, Ichsan Salam mengungkapkan harapan agar RS Kapal dapat menjadi model layanan kesehatan yang bisa diterapkan di daerah terpencil lainnya.
“Inovasi ini diharapkan memastikan seluruh masyarakat, di mana pun lokasinya, mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.
Peluncuran RS Kapal BWA menandai babak baru pelayanan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah terpencil. Dengan langkah kolaboratif seperti ini, masyarakat kepulauan kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan berkesinambungan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh