jpnn.com, JAKARTA - RS KPJ Kuching memperkenalkan teknologi terkini dalam pembedahan lutut, yang dikenal sebagai Robotic Surgical Assistance (ROSA).
Ini menjadikan RS KPJ Kuching sebagai rumah sakit pertama di Wilayah Borneo yang menyediakan layanan ini.
BACA JUGA: Gandeng BP Tapera, BTN Gelar Akad Massal KPR Syariah
ROSA dirancang khusus untuk membantu ahli bedah tulang yang telah terlatih secara khusus dalam menyesuaikan penempatan implan lutut pada pasien yang menjalani operasi penggantian lutut, yang juga dikenal sebagai Total Knee Replacement (TKR).
Dr. Lee merupakan seorang ahli bedah ortopedi di RS KPJ Kuching yang rutin menjalani hampir 300 operasi penggantian lutut setiap tahun, termasuk untuk pasien dari Indonesia.
BACA JUGA: Tolak RPP Pengamanan Zat Adiktif Tembakau, Ketum GAPPRI Khawatirkan Hal Ini
"Dengan penggunaan ROSA, kami dapat meningkatkan presisi dan akurasi penempatan implan, serta mengurangi risiko selama operasi. Ini juga memberikan pengalaman yang lebih aman bagi spesialis bedah tulang dalam mengatasi kasus yang rumit." ungkap Dr. Lee.
“Selain itu, teknologi ini juga memberikan banyak manfaat kepada pasien internasional, karena mereka dapat mengharapkan tingkat masa inap yang lebih singkat di Malaysia, sekaligus mempercepat proses penyembuhan," imbuh Dr. Lee.
BACA JUGA: Hashtag KamiUMKMdiTikTok Trending di Twitter
Nurhazimah, Kepala RS KPJ Kuching, juga menekankan teknologi robotik ini memberikan pasien beberapa pilihan perawatan penggantian lutut.
Adapun harga operasi penggantian lutut dengan bantuan robotik di RS KPJ Kuching dimulai dari Rp 90 jutaan.
RS KPJ Kuching merupakan salah satu tujuan utama bagi pasien internasional yang mencari perawatan kesehatan.
Hal ini disebabkan oleh lokasinya yang strategis dan biaya perawatan yang terjangkau. Ditambah pula dengan pembukaan laluan langsung.
Selain itu, di RS KPJ Kuching juga memiliki tim khusus yang melayani kebutuhan pasien internasional termasuk second opinion, estimasi harga, antar jemput dari hotel ke rumah sakit, perpanjangan visa dan banyak lagi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada