jpnn.com, JAKARTA - Rumah sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS Polri) sebagai rumah sakit pemerintah memilih bekerja sama dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC).
Kerja sama tersebut fokus pada riset dan penelitian sel punca (Stem Cell), Laboratorium Stem Cell dan Bank Tali Pusat atau penyimpanan ari-ari agar nantinya bisa diproses menjadi stem cell di Laboratorium Stem Cell CELLTECH.
BACA JUGA: Inilah Celltech Stem Cell, Tempat Andalan Pak JK Mendapatkan Terapi untuk Kesehatan Tubuhnya
Belum lama ini telah berlangsung penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) tentang kerja sama antara Cell RS Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS Polri) dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC) dalam hal Rujukan Pengambilan Sampel dan Pengaplikasian Stem Cell.
Sesuai Permenkes 32 tahun 2018 bahwa terapi Stem Cell bisa dijalankan bukan hanya di RS tetapi juga di Klinik Utama.
BACA JUGA: Derma Repair Cell, Solusi Atasi Masalah Scar Kulit Wajah
Peraturan terbaru inilah yang membawa Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking (CSC) makin mengembangkan kiprahnya.
Celltech yang telah mengantongi izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank Tali Pusat dan jaringan kembali melakukan kerja sama dengan rumah sakit.
BACA JUGA: Pak JK Memindahkan Tali Pusat Cucunya ke Celltech Stem Cell Laboratory
Penandatanganan MOU tersebut dilaksanakan di Vinski Tower dan dihadiri oleh :
Brigjen dr. Asep Hendra diana Sp. An.KIC,M.Kes selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto, Kombes Umar Shahab selaku Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto, Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD selaku Presiden WOCPM serta hadir pula anggota Komite Sel Punca Indonesia dr Marhaen Hardjo.
Hadir juga tim dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto dan CSC itu sendiri.
Dalam sambutannya Prof. Deby memuji Kepala Rumah Sakit Brigjen dr. Asep Hendra Diana sebagai visioner untuk menjadikan RS Polri Soekanto semakin maju dalam pelayanan stemcell, riset dan penelitian.
Prof. Deby juga merasa bangga karena acara tersebut dihadiri oleh pihak-pihak yang kompeten seperti dr. Marhaen Hardjo yang merupakan Anggota Komite Sel Punca Indonesia.
Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD merupakan Doktor lulusan Okayama University Jepang dan juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa (Unibos) Makassar.
Sebelumnya, CSC juga telah melakukan kerja sama terkait pelayanan laboratorium stem cell dengan Universitas Hassanuddin, RS Kanker Dharmais, dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), Universitas Islam Makassar, dan RSIA Kemang Medical Care.
Stem Cell dari Tali Pusat jaringan telah dilaporkan memiliki banyak manfaat melalui berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang terus berkembang.
Dilaporkan Stem Cell sangat bermanfaat untuk mengobati diabetes, cerebral palsy, autis, penyakit auto imun, kelainan Orthopedis.
Kemudian pengobatan osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, Multiple Sclerosis, Lupus, COPD, Dementia, Alzheimer, Parkinson, Kanker, dan juga untuk Vitalitas pria dan wanita dan antiaging.
"Saat ini telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri dan ini sangat merugikan negara karena devisa negara lari keluar negeri," ujar Prof Deby.
Harapan dari kerja sama ini agar masyarakat Indonesia semakin mendukung Medical Tourism di Indonesia.
Diketahui hanya ada dua Pusat Stem Cell di Asia yang menggunakan Teknologi Quantum Kedokteran.
Stem cell adalah sel punca yang hidup dan dapat dimanfaatkan baik untuk penyakit degeneratif maupun wellness dan vitalitas pria maupun terapi gejala menopause ataupun female rejuvenation. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia