jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak dua pasien meninggal dunia dan tiga lainnya menderita luka bakar dalam peristiwa kebakaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (5/8).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan segera melakukan evaluasi terkait peristiwa kebakaran di RSJD Kota Surakarta, itu.
BACA JUGA: Gerobak Bakso Goreng Terbakar, 9 Orang Terpaksa Dilarikan ke Rumah Sakit
"Pasti akan langsung dilakukan evaluasi, maka kalau diketahui penyebabnya segera dilakukan tindakan dan bisa menjadi pelajaran semuanya," kata Ganjar di Semarang, Jumat (5/8).
Kendati demikian, Ganjar pengin terlebih dahulu mengetahui penyebab kebakaran RSJD Surakarta, sebelum mengambil tindakan selanjutnya guna kepentingan evaluasi.
BACA JUGA: Ayahnya Dilarikan ke Rumah Sakit Gara-gara Ini, Jessica Iskandar Sakit Hati
Ganjar menyatakan penyelidikan peristiwa kebakaran RSJD Surakarta masih dilakukan oleh kepolisian sehingga jajaran direksi diminta agar mensterilkan sekitar lokasi kebakaran.
"Kepolisian sedang menyelidiki penyebabnya, nanti saya akan ke sana tetapi tadi dari direksi sudah menyampaikan dan saya minta semuanya disterilkan lebih dulu agar polisi bisa menyelidiki," ujarnya.
BACA JUGA: Ribuan Santri dan Ustaz Bumi Silampari Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Terkait dengan dua korban meninggal dunia, Ganjar Pranowo masih menunggu laporan detilnya dari pihak RSJD Surakarta. "Saya masih menunggu laporan, identitasnya belum disampaikan ke saya," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Kebakaran RSJD Surakarta terjadi pada Jumat (5/8) sekitar pukul 04.00 WIB, tepatnya di Ruang Isolasi Psikiatri, Kamar Puntadewa, dengan korban sebanyak dua orang pasien meninggal dunia dan tiga lainnya menderita luka bakar serius, serta ringan.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran setempat menerjunkan empat armada untuk memadamkan kebakaran dan api dipadamkan dalam waktu 30 menit kemudian.
Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan dua korban meninggal dunia dalam kebakaran di RSJD Surakarta pada Jumat dini hari merupakan pasien RS yang menghuni ruang isolasi. "Dua korban meninggal ini menempati ruang isolasi saat kejadian kebakaran," kata Ade di Solo, Jumat (5/8).
Dia mengatakan bahwa ruang isolasi merupakan tempat khusus bagi pasien yang dilengkapi dengan pagar teralis.
Menurut Ade, di ruang Puntadewa yang dilanda kebakaran itu, terdapat tiga ruang isolasi.
"Dari tiga ruangan, dua di antaranya ditempati pasien," tambahnya.
Kedua korban meninggal dunia tersebut diduga terjebak dan tidak berhasil diselamatkan oleh petugas jaga rumah sakit.
Secara keseluruhan, kata dia, terdapat sembilan pasien yang dirawat di ruang Puntadewa ini.
Dia menjelaskan tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah juga telah melakukan oleh TKP untuk memastikan penyebab kebakaran.
Selain itu, kata dia, polisi juga melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah terdapat unsur kelalaian dalam kejadian ini.
Ade menambahkan lima saksi telah dimintai keterangan, termasuk tiga petugas jaga pada malam kejadian.
Sebelumnya, kebakaran melanda RSJD Surakarta pada Jumat dini hari.
Dua pasien dilaporkan tewas dalam kejadian nahas tersebut.
Kedua pasien tersebut masing-masing Yoga Rizkiawan (33) dan Yoga Aprianto (30). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi