Tahun lalu, dengan periode yang sama, jumlah korban kecelakan yang ditangani IGD RSMS mencapai 160 korban, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 11 orang.
"Data sementara korban kecelakaan pada arus mudik tahun ini merupakan korban kecelakaan roda dua dan roda empat," kata kepala IGD RSMS, dr Abdillah Nur Pawening melalui Penanggungjawab pelayanan Keperawatan, Dilastri Sulasmi SKep Ns, seperti diberitakan Radar Banyumas (Grup JPNN).
Dilastri menambahkan, korban kecelakaan yang dibawa ke IGD RSMS sebagian berasal dari luar daerah, seperti Cilacap dan Kebumen. "Kebanyakan korban mengalami trauma pada kepala dan patah tulang, maupun luka ringan lainya," kata dia.
Kondisi berbeda justru terjadi pada pasien umum. Menurut Dilastri, pasien umum yang dibawa ke IGD RSMS justru mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya. "Biasanya pada hari-hari biasa sekitar 50 orang," terang Dilastri. Mulai H-7 hingga (23/8) lalu, jumlah pasien umum yang dibawa ke IGD RSMS mencapai 625 orang.
Dilastri merinci, 257 pasien bedah dan 368 pasien non bedah. "Kasusnya bervariasi, penyakit dalam seperti paru-paru maupun jantung, syaraf, hernia serta usus buntu," jelasnya. Dengan periode yang sama, tahun lalu pasien umum yang ditangani IGD RSMS yakni 465 orang.
Sementara, untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSMS telah memersiapkan segala sarana dan prasarana yang berhubungan dengan penanganan pasien. "Kami lakukan penambahan tempat tidur, infus, juga menyiapkan kamar operasi," tutur Dilastri.
Dia mengatakan, RSMS juga menyediakan layanan untuk pasien umum yang memerlukan pertolongan saat lebaran. "Kami melayani masyarakat umum yang kebetulan sedang dalam perjalanan mudik dan memerlukan tindakan medis. Kami periksa dan diberi resep tanpa perlu rawat inap," ujarnya. (fdl/dis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Remaja Tenggelam di Pantai Tiram
Redaktur : Tim Redaksi