RSUD dr Soetomo sudah Kewalahan, Dokter Joni Kirim Surat ke Kemenkes

Rabu, 24 Juni 2020 – 19:09 WIB
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dokter Joni Wahyuadi. Foto: ngopibareng

jpnn.com, SURABAYA - Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo melayangkan surat permohonan dukungan tenaga kesehatan kepada Kementerian Kesehatan.

Hal itu dilakukan setelah membeludaknya jumlah pasien yang terpapar virus corona atau covid-19  di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut.

BACA JUGA: Mengaku Positif Covid-19, Pria Ini Blokir Jalan Minta Dirawat RS

Tenaga kesehatan di RSU Dr Soetomo disebut kewalahan menangani pasien covid-19.

Selain itu, banyaknya pasien covid-19 di RSU Dr Soetomo juga berdampak pada tenaga kesehatan dan dokter yang mengikuti program pendidikan dokter spesialis (PPDS).

BACA JUGA: Warga di 410 Kabupaten dan Kota Harus Waspada Demam Berdarah dan Covid-19

Terutama padanNakes yang kelelahan akibat merawat pasien serta dampak pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).

“Saya mohon bantuan tenaga kesehatan, tentang jumlah dan materinya sedang kami pertimbangkan. Ini penting untuk membantu kami, karena biar tenaga kami hanya masuk empat jam terus gantian (agar tidak lelah),” ungkap Direktur Utama RSU Dr Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Johan Budi Bela PPPK, Menteri Tjahjo Minta Maaf, Mahfud MD Bilang Kacau

Dia mengaku, permohonan bantuan tenaga kesehatan kepada Kemenkes baru kali ini dilayangkan.

Menurutnya, dokter dan tenaga kesehatan yang ada seharusnya cukup.

Namun melihat kasus yang terus meningkat, tenaga yang ada tak lagi mampu merawat dengan memadai.

“Ini kalau secara teoritis harusnya nanti tanggal 20 ini mulai menurun, tetapi saya lihat belum menurun. Ini jumlah pasien naik secara eksponen. Bagaimana peran RS lain? Kami harap sudah menyiapkan diri masing-masing,” sambung Dokter Joni.

Karena itu, dia meminta agar masyarakat betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Cara itu dianggap menjadi vaksin yang ampuh sementara obat covid-19 belum ditemukan sehingga diharapkan, angka kasus menurun dan beban rumah sakit juga ikut menurun.(ngopibareng/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler