Warga di 410 Kabupaten dan Kota Harus Waspada Demam Berdarah dan Covid-19

Rabu, 24 Juni 2020 – 17:51 WIB
Pasien DBD. ILUSTRASI. Foto: Dok. Radar Gresik/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada lebih dari 65.000 kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

Sebagian di antaranya menyebar di provinsi dengan penularan virus corona tertinggi.

BACA JUGA: Awalnya Kena DBD, Andrea Dian Lantas Positif Terjangkiti Virus Corona

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, mengatakan ada beberapa provinsi yang terdapat kasus DBD dan Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Johan Budi Bela PPPK, Menteri Tjahjo Minta Maaf, Mahfud MD Bilang Kacau

"Agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kita melihat sampai saat ini kita masih menemukan kasus antara 100-500 kasus perhari," kata dr Nadia, sapaan akrabnya, dalam siaran langsung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui kanal YouTube.

Kasus DBD juga menyebabkan tingginya angka kematian. Laporan Kemenkes mencatat ada 346 kasus meninggal dunia akibat DBD hingga Juni tahun ini.

BACA JUGA: Jangan Tertutup Isu Corona, DBD Lebih Berbahaya, Nih Buktinya

"Ada 68 ribu kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, tentunya kita melihat kembali lagi provinsi yang ada, itu adalah provinsi-provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi, yang juga dengan kasus demam berdarah tertinggi," lanjutnya.

Nadia juga menjelaskan hampir seluruh kabupaten/kota yang melaporkan kasus demam berdarah di Indonesia juga memiliki kasus penularan Covid-19.

"Dari 460 kabupaten/kota yang melaporkan kasus demam berdarah, sebanyak 410 itu adalah kabupaten/kota yang juga melaporkan adanya Covid-19, jadi ada infeksi ganda," jelasnya.

Meski begitu, ahli infeksi dan pediatri tropik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Mulya Rahma Karyanti, mengatakan pelayanan pasien demam berdarah dengue atau penyakit lain tidak akan terganggu oleh tingginya kasus Covid-19.

"Untuk pelayanan tidak terganggu, karena akan disaring ditriase di depan, semua rumah sakit akan memiliki triase yang memilah mana yang pasien Covid-19 sama non Covid-19," tutur dr Mulya di siaran yang sama.

Masyarakat pun diimbau melakukan gerakan 3M plus untuk mencegah DBD di rumah. Gerakan tersebut meliputi menguras penampungan air, menutup atau mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk dan mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Sedangkan gerakan 'plus' adalah mencegah gigitan nyamuk seperti menggunakan lotion (krim) dan obat antinyamuk.

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler