jpnn.com - TAWANG – Untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan di RSUD Doktor Soekardjo, Tasikmalaya, yang terlilit utang kepada supllier (pemasok) obat dan PMI Tasikmalaya, Pemerintah Kota Tasikmalaya diminta secepatnya mencari dana talangan.
“Solusi satu-satunya menurut saya, ya pemkot harus mencarikan pinjaman untuk rumah sakit. Itu masih memungkinkan untuk menyelamatkan RSUD agar tidak kolep,” ujar Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin SH MH saat ditemui di sela acara peresmian pembangunan Kecamatan Tawang, kemarin (4/3).
BACA JUGA: PGN Siap Kembangkan Infrastruktur Gas di Jateng
Agus menilai, tidak ada jalan lain bagi pihak rumah sakit selain mencari dana talangan. Untuk menyelamatkan keuangan RSUD, karena saat ini situasinya sudah tidak memungkinkan lagi bagi rumah sakit untuk terus bertahan.
Menurut dia, meski sebelumnya pemkot baru meminjam uang Rp 1 miliar ke BJB. Namun tetap memungkinkan mencari pinjaman untuk membantu RSUD, sebab pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat tetap harus terpenuhi, sesulit apapun. “Saya rasa masih ada yang akan memberikan pinjaman atas nama pemkot dengan persetujuan DPRD,” terangnya.
BACA JUGA: Polisi Anggap Aceh Masih Kondusif
DPRD sendiri, kata dia, akan membahas masalah tersebut diinternal. Untuk memberikan persetujuan kepada pemkot mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan atau perbankan, agar menyelamatkan rumah sakit dari keterpurukan.
Karena hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai pembayaran klaim jamkesmas dari pemerintah pusat senilai Rp 22 miliar.
BACA JUGA: Warga Sinabung dan Kelud Butuh Seng dan Genteng
“Dewan nanti akan membahas. Seberapa urgensinya di DPRD, kalau memang pemkot merasa memerlukan persetujuan dewan untuk mengajukan pinjaman yang besar,” terangnya.
Pemkot sendiri, hingga saat ini belum memiliki solusi lain. Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman pernah mencetuskan untuk membuat dana cadangan mengatasi persoalan tersebut. Namun belum memiliki gambaran dari mana dana cadangan itu akan diambil.
“Kita nanti bahas dulu seperti apa mekanisme aturannya. Kemudian bagaimana ini itunya, nanti kita rapatkan,” ujar orang nomor satu di Kota Tasikmalaya tersebut.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Cecep Zainal Holis mengaku, baru mendapatkan informasi. Jika Kemenkes akan membayar klaim Jamkesmas pada pertengahan Maret ini. “Informasi yang saya dapat dari pegawai kami yang kemarin ke Jakarta, pertengahan Maret ini akan dibayar. Mudah-mudahan tepat waktu,” tandasnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD dr Soekardjo H Wasisto Hidayat berjanji akan melunasi semua hutang kepada supplier (pemasok, red) obat maupun tunggakan transfusi darah ke Palang Merah Indonesia (PMI) Tasikmalaya.
“Kita janji melunasi semua hutang. Begitu Kemenkes melunasi tunggakan hutang pada kami (RSUD),” ujarnya saat dihubungi Radar, kemarin (3/3).
Menurutnya, saat ini pihaknya baru menerima pembayaran klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) selama satu bulan. Dan langsung digunakan untuk membayar sebagian hutang transfusi darah ke PMI. “Saya baru membayar separo kepada pemasok maupun PMI. Karena yang cair pembayaran baru dari BPJS. Itu pun baru sebulan,” tuturnya.
Wasisto menjelaskan, jika pembayaran dari Kemenkes tidak juga cair bulan maret ini. Pihaknya akan kembali meminta bantuan pemkot, untuk mencarikan dana talang guna kelangsungan operasional dan kelancaran cash flow rumah sakit.
“Ya memang harusnya kalau seperti ini, ada semacam pinjaman. Agar rumah sakit bisa bertahan dalam menyediakan kebutuhan obat dan darah bagi masyarakat,” terangnya. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karyawan PT Rotua Ngaku Dikeroyok Oknum Polisi
Redaktur : Tim Redaksi