Kasubbag Bin Ops Polres Karanganyar AKP Suparmi menjelaskan, operasi gabungan digelar dari sejak pukul 22.00. Kawasan Palur dipilih sebagai objek operasi lantaran dinilai sebagai salah satu wilayah perbatasan yang menghubungkan kawasan Jateng dan Jatim. "Untuk membatasi ruang gerak pelaku terorisme, kami menyisir sepanjang kawasan Palur. Dan memeriksa satu per satu kendaraan yang melintas," jelasnya.
Operasi serupa juga sudah dilakukan sehari sebelumnya. "Jadi operasi ini sebenarnya merupakan razia rutin sebagaimana sebelumnya. Namun ini sekaligus mengantisipasi adanya gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Solo," jelasnya.
Dalam operasi gabungan yang dilakukan hingga jelang tengah malam tersebut, kendaraan roda dua paling banyak yang diperiksa. Hampir seluruh sepeda motor yang melintas diminta berhenti dan identitas pengendaranya diperiksa satu per satu. Kendaraan roda empat berpenumpang maupun bermuatan barang juga diperiksa. "Tidak terkecuali, kendaraan roda empat juga kami periksa. Terutama kendaraan-kendaraan yang berplat nomor dari daerah luar," tandasnya.
Kendati demikian, dalam operasi gabungan tersebut, petugas tidak mendapati indikasi mencurigakan yang mengarah pada pelaku terorisme. Operasi gabungan tersebut hanya mendapati beberapa kendaraan yang melanggar lalu lintas. "Pelanggaran yang kami temukan masih dalam batas wajar, seperti tidak membawa surat kelengkapan berkendara saja. Sedangkan pengendara yang membawa senjata api (senpi) maupun senjata tajam (sajam) tidak ada," terang dia.
Operasi digelar hanya sebatas membantu pengamanan kepolisian di Kota Solo. Hal itu dilakukan lantaran beberapa wilayah Karanganyar berdampingan dengan Kota Solo dan menjadi wilayah perbatasan bagi siapa saja untuk keluar dan masuk.
Sementara itu, masyarakat minta jaminan keamanan kepada polisi. Sebab, serentetan teror, mulai penembakan hingga beredar broadcast message, cukup meresahkan warga. Seperti yang terjadi di restoran 24 jam Jack Star Purwosari, Solo, kemarin dini hari.
Petugas kebersihan mendengar suara dari benda yang menyebabkan kaca restoran berlubang. Karena menduga hal itu dilakukan peneror, ia pun langsung menghubungi polisi. Belakangan diketahui dua lubang di kaca restoran Jack Star, masing-masing di lantai I dan lantai II, bagian timur akibat lemparan benda keras. "Gak tahu siapa yang melakukan, kok gak habis-habis teror di Solo," tutur Arif Nuryanto,30, warga Sondakan, Laweyan.
Keresahan warga bertambah ketika beredar broadcast message tak jelas terkait aksi penembakan. "Beredar kabar terjadi penembakan pos polisi di Jebres, pos polisi Tanjunganom, penembakan di Klodran, Banjarsari, dan informasi meresahkan bahwa sejumlah mal menjadi sasaran teror lanjutan. Namun, informasi-informasi tersebut hanya pepesan kosong.
Kabagops Polresta Solo Kompol Arif Joko mengatakan, demi kenyamanan dan pelayanan masyarakat, patroli ditingkatkan. Ia meminta masyarakat tak perlu resah. Polisi berupaya semaksimal mungkin mengatasi masalah ini. "Biasanya patroli di luar dilakukan dua anggota. Sekarang menjadi enam sampai tujuh anggota untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi diluar wilayah pos polisi," paparnya.
Lebih lanjut, Kabagops mengatakan, antisipasi tindakan teror juga dilakukan di pos-pos penjagaan. Anggota polisi jaga di-backup TNI dan Brimob. Bahkan, sebelumnya anggota yang berjagaga melaporkan melalui radio HT per empat jam. Kali ini lebih ditingkatkan intensitasnya menjadi persatu jam. (fin/tri/un)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekaman e-KTP di Batam Baru Rampung 40 Persen
Redaktur : Tim Redaksi