jpnn.com, ABU DHABI - Presiden Joko Widodo meninjau sebuah jalan yang dinamai dengan namanya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), Rabu (3/11).
Jalan Presiden Joko Widodo itu merupakan pengakuan dan penghargaan tinggi kepada Indonesia.
BACA JUGA: Keren, Nama Presiden Joko Widodo Diabadikan Menjadi Jalan dan Masjid di Abu Dhabi
Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis mengatakan tidak banyak nama jalan di Abu Dhabi yang menggunakan nama orang asing.
"Kita harus bangga dan berterima kasih kepada Mohammed Bin Zayed karena itu pengakuan, penghargaan yang tinggi kepada Indonesia," kata Husin dalam keterangan yang diterima, Kamis (4/11).
BACA JUGA: Jokowi Tunjuk Jenderal Andika jadi Calon Panglima TNI, Akan Ada Kekecewaan dari Angkatan Laut
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menjadi inisiator pemberian nama jalan tersebut.
Sebelum bernama Jalan Presiden Joko Widodo, nama jalan tersebut adalah Al'Ma'rid Street yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra.
BACA JUGA: Jokowi Tunjuk Jenderal Andika, Prabowo Merespons Begini
Chairman Abu Dhabi Executive Office Sheikh Khalid Bin Mohammed Bin Zayed Al Nahyan meresmikan perubahan jalan sepanjang 2,5 kilometer itu pada 19 Oktober 2020.
Diketahui, jalan tersebut merupakan salah satu ruas jalan utama yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan area kedutaan.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga mengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated menjadi Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno meresmikan pergantian nama tersebut pada 12 April 2021.
"Hubungan Jakarta itu yang paling enak, paling mesra di dunia dengan UAE," tambah Husin.
Selain itu, Pangeran MBZ juga akan membangun masjid yang diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo yang terletak di jalan dengan nama yang sama.
Husin menjelaskan masjid itu akan dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 3.766 meter persegi dengan kapasitas sekitar 2.500 hingga 3.000 orang.
Pembangunan akan dimulai pada November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru juga sedang dibangun di Jalan Presiden Joko Widodo.
Menurut Husin, pembangunan tersebut sudah mencapai 35 persen dengan target selesai pada Agustus 2022.
"Setelah selesai di proyeknya, diisi dalamnya, nanti target kita Oktober sudah bisa pindah ke sana," ujar Husin.
Dia berharap hubungan mesra Indonesia dengan UEA yang terjalin ini bisa dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik, bukan hanya di bidang ekonomi tetapi juga bidang pendidikan dan yang lainnya. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Dea Hardianingsih