Rudal Berdaya Tembak 250 Km Akan Perkuat Kapal Perang TNI AL

Kamis, 10 Februari 2022 – 07:05 WIB
Ilustrasi- Prajurit KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 menembakkan rudal C-705 di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengadakan rapat dengan PT Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS dan PT Datareka Integrasia di Wisma Elang Laut (WEL), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).

Rapat yang memaparkan tentang Naval Strike Missile, Upgrade KRI Golok dan pengadaan Fast Missile Boat tersebut dihadiri oleh John Lundin (Presdir PT. Lundin), Lizza Lundin (Direktur PT. Lundin), Cecilia Siby (Presdir PT. Datareka Integrasia), Diny Rosyada (Managing Director PT. Datareka Integrasia), Coster Bjorn Verner (Managing Director-Kongsberg) dari Norwegia, dan Skorge Arild (Business Development Manager-Kongsberg) Norwegia.

BACA JUGA: Penghancur Khaibar, Rudal Anyar Iran yang Mampu Jangkau Israel

Dalam rapat tersebut, TNI AL berencana akan memperkuat armada tempurnya dengan Rudal (Peluru Kendali) Naval Strike Missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL karena memiliki daya tembak sejauh 250 km.

Di hadapan KSAL, Wakasal, Aslog Kasal, Kadisadal dan Koorsmin KSAL yang hadir dalam rapat tersebut, Mr. Arild menjelaskan spesifikasi Naval Strike Missile sangat cocok untuk TNI AL.

BACA JUGA: Armada Tempur TNI AL Makin Sangar, Siap-siap Saja

Pasalnya, rudal tersebut bisa mencakup daya tembak 250 km, mudah digerakkan ke tempat terkecil yang tidak terlihat dan misilnya dikendalikan dari kapal utama.

Misil-misil tersebut akan dibawa dengan Fast Missile Boat yang berukuran kecil, memiliki panjang 19 meter, lebar 4 meter dengan kecepatan 55 Knot sehingga lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran.

BACA JUGA: Kolonel Hamim Tohari Serahkan Tugas dan Jabatan Kasrem Kepada Danrem 174 Merauke

Sebab, kata dia, spesifikasinya kecil, taktis, sulit dideteksi musuh dan sulit diserang rudal exocet namun sangat mematikan.

Fast Missile Boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan 6 awak kapal dan bekal selama 2 minggu.

Hebatnya lagi, Fast Missile Boat tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat.

Sedangkan cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah.

Kemudian data inframerah tersebut dimasukkan dalam data sistem persenjataan, lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama.

Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri.

Naval Strike Missile ini sudah digunakan oleh Amerika Serikat di Laut Cina Selatan dan selalu efektif mengenai sasaran tanpa bisa di counter.

Kemenhan RI sangat tertarik dengan Fast Missile Boat ini dan berencana akan pengadaan sebanyak 120 Fast Missile Boat untuk TNI AL.

Terkait hal itu, KSAL Laksamana Yudo akan mengikuti arahan Kemenhan dalam pengadaan Fast Missile Boat tersebut.

Untuk menguji kemampuannya, KSAL berkeinginan agar Naval Strike Missile bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil tersebut.

TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya.

Oleh karena sistem persenjataan Fast Missile Boat ini belum pernah digunakan oleh TNI AL, maka KSAL meminta perwakilan PT Kongsberg dari Norwegia tersebut melaksanakan paparan kembali di hadapan Pangkoarmada RI, Pangkoarmada I, II dan III serta para Komandan Kapal pada Kamis (10/2/2022) di tempat yang sama.

Hal tersebut diperlukan agar para generasi penerus, Pangkoarmada RI, Pangkoarmada I, II dan III serta para Komandan KRI dan perwira staf terkait dapat memberikan kritik dan masukan.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler