BACA JUGA: Rossi Ikut WRC Sekaligus Beramal
Penyebabnya adalah permainan impresif rookie Portland Trail Blazers Rudy FernandezBACA JUGA: Pemain Ancam Mogok, Saleh Gertak Balik
Namun, karena butuh uang, Suns kemudian menjualnya ke Blazers.Bersama Blazers, Rudy mampu melakukan adaptasi dengan baik
BACA JUGA: Tim Domestik Jadi Solusi
Sampai pertandingan kelima kemarin WIB melawan Houston Rockets, dia membukukan rata-rata 14,2 poin per pertandinganPlus 1,8 assist dan 3 reboundDengan catatan itu, ESPN menempatkan Rudy sebagai rookie peringkat pertama pada awal musim 2008-2009 iniRaihan poinnya sebenarnya masih kalah dari Derrick Rose (Chicago Bulls), peringkat pertama pada NBA Draft 2008, yang membukukan rata-rata 17,8 poin per pertandinganNamun, perlu dicatat, kesempatan bermain Rose lebih banyak yaitu rata-rata 35 menitSedangkan Rudy hanya 27 menit saja. ”Rudy adalah salah seorang pemain kami yang memiliki agresivitas tinggiDia memulai pertandingan dengan baik, sehingga merasa nyaman sepanjang pertandingan,” puji McMillan
Dalam laga melawan Rockets kemarin, Rudy membukukan 15 poinLima diantaranya dibukukan beruntun pada kuarter keempatItu membuat Blazers unggul 81-71. Penampilan impresif Rudy itu membangkitkan lagi harapan fans Blazers untuk memiliki seorang pemain dengan predikat Rookie of The YearMusim lalu sebenarnya mereka memiliki harapan besar kepada Greg Oden
Namun cedera lutut yang akhirnya harus dipulihkan di meja operasi, membuatnya absen sepanjang musimNahasnya, dia kembali mengalami cedera dalam penampilan perdananya musim ini ketika belum sempat mendulang satu poin pun. Musim masih panjang, babak reguler saja masih menyisakan 77 pertandingan untuk BlazersNamun, jika Rudy bisa menjaga konsistensinya, bukan tidak mungkin mantan pemain DKV Jovuntet, klub basket profesional Spanyol, itu bisa menjadi debutan terbaik.
Jika terjadi, itu akan mengulang prestasi rekan senegaranya Pau Gasol, yang menjadi Rookie of The Year musim 2001-2002 laluSepanjang sejarah NBA, hanya ada dua pemain non Amerika yang bisa merebut gelar bergengsi tersebutPemain non Amerika lain selain Gasol adalah bintang San Antonio Spurs yang berasal dari Kepulauan Virgin
Keistimewaan Rudy adalah energinya untuk mempengaruhi jalannya pertandinganKetika para pemain inti mengalami stagnasi, bisa membangkitkan semangat timKeistimewaan skill-nya adalah tembakan jarak jauh yang mematikanDaya lompatnya dengan satu kaki juga istimewa, yang menyulitkan pemain lawan menjaganya. Jika saja Blazers tidak memiliki seorang guard sehebat Brandon Roy, Rudy kemungkinan besar sudah menjadi starter
Roy sendiri kemarin bermain luar biasaTembakan tiga angkanya ketika babak over time menyisakan 0,8 detik membuat Blazers menang 111-99Sebelumnya, Roy sempat melakukan kesalahan dengan melanggar center Rockets Yao MingParahnya, pemain asal Tiongkok itu masih bisa memasukkan bolaPlus satu poin dari free throw Yao Ming yang mulus masuk ke jaring, Rockets pun unggul 99-98
McMillan langsung meminta timeout ketika pertandingan hanya menyisakan 0,8 detikPada saat itu Roy meminta agar bola langsung diberikan kepadanyaBenar saja, dengan gerakan memutar setelah berlari menjauhi kawalan Tracy McGrady, tembakan tiga angkanya mampu membalikkan keadaan”Wow, ini adalah pertunjukan benar-benar dramatisItu (tembakan tiga angka) adalah bayaran atas kesalahan saya sebelumnya,” kata Roy(ady/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ujian Akhir Bagi Calzaghe
Redaktur : Tim Redaksi